Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[WPC] Dari Sajadah Hingga Ransel Oemar Bakri

20 Juni 2012   06:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pola sajadah yang terbentang di Masjid Tenabang Blok A ini mungkin salah warna. Merah artinya gairah yang menggelora. Meski sederhana namun bagi beberapa orang pola dan warna sajadah ini memiliki efek yang bisa di interpretasikan bermacam-macam. Contohnya saya. Menurut saya ya merah itu memang semangat menggelora hehehe. Tapi untunglah ketika menghadap sang Khalik semua perasaan itu luluh hancur lebur bersama jiwa yang dipasrahkan sepenuh hati kepada yang kuasa. Mengadu kepada sang Khalik mengapa sajadah di masjid itu merah.

Maka pola dan sentuhan fashion dalam alat-alat beribadah sedikitnya berpengaruh terhadap orang-orang yang sangat memerhatikan detail. Pola yang tak beraturan bisa diimajinasikan berbagai bentuk. Yang muncul di kepala tentu berbeda-beda tergantung background dan pengalamannya menjalani kehidupan. Sebagai seseorang yang lekat dengan restauran, bisa jadi pola-pola sajadah itu adalah kacang panjang yang tak beraturan. Bagi mereka yang memiliki imajinasi liar bisa jadi semua bentuk yang aslinya tak berbentuk bisa menjadi sebuah bentuk yang indah dan segar dalam pandangan imajinasi.

Saya lebih suka jika sajadah itu hanya memiliki satu warna tanpa pola-pola segalarupa yang bisa mengalihkan perhatian terhadap sang Khalik. Misalnya pola sebuah ransel. Hitam, Legam, tanpa ornamen maupun pernak-pernik lainnya. Warna yang minimalis dipadu dengan bagian pinggir berwarna abu-abu. Jarang sekali ada sajadah bercorak seperti ransel ini.

Maka tak jarang bagi sebagian orang lebih nyaman bersimpuh diatas sebuah gulungan tikar lusuh atau kokohnya jalinan rotan Kalimantan yang di kirim melalui paket udara.

Bagi saya sendiri, untuk mengalihkan perhatian cukup memejamkan mata agar tak terlena dengan pola dan rupa yang menarik mata. Semua indah, semua bermakna, semua adalah karya.

134017265913963804
134017265913963804

13401727471635390428
13401727471635390428

Salam dari @gurubimbel

http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/06/16/weekly-photo-challenge-fashion-photography/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun