Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Saatnya Mengenal PT Newmont Nusa Tenggara Melalui Bootcamp

5 Februari 2015   07:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5 perjalanan dengan menggunakan pesawat dan 2 jam dengan menggunakan bus akhirnya saya dan rombongan bootcamp batch IV tiba di pelabuhan Kayangan, Lombok Timur. Pelabuhan Kayangan ini dipisahkan antara pelabuhan milik PT NNT dan pelabuhan umum. PT NNT sendiri memiliki kapal cepat sendiri bernamaTenggara Satu yang mengantar dan menjemput penumpang dari Kayangan, Lombok Timur ke Benete, Kabupaten Sumbawa Barat. Kapal Tenggara Satu beroperasi dua kali dalam satu hari yang berangkat pagi dari Benete dan kembali pada sore hari. Disinilah sudah terasa perbedaan antara di luar tambang dan didalam tambang. Pemeriksaan terhadap visitor mulai diperketat. Meskipun kapal Tenggara Satu ini diperuntukkan bagi penumpang karyawan PT NNT, tak menutup kemungkinan juga bisa menampung penumpang warga biasa. Namun fasilitas ini lebih di prioritaskan bagi karyawan PT NNT dan keluarganya serta para tamu yang akan berkunjung ke PT NNT, KSB.

1423065081750070912
1423065081750070912
Didepan gerbang masuk kami sudah di sambut oleh seorang petugas keamanan. Kemudian ia mendata semua visitor yang baru datang terutama yang belum memiliki ID Card. Sedangkan yang sudah memiliki ID Card dapat langung mendapatkan boarding pass di loket. Sementara kami, para Bootcampers harus menunggu terlebih dahulu untuk dilakukan pendataan. Sambil menunggu kapal tiba dan pembagian ID Card, kami lalu memanfaatkan waktu untuk melakukan shalat dzhuhur dan shalat ashar. Sementara yang lainnya sudah mulai sibuk mengeksplorasi pelabuhan kayangan dengan beberapa jepret foto. Yang menarik adalah penjaga X-ray di pemeriksaan dijaga oleh dua security wanita. Keduanya terlihat sigap untuk memeriksa siapapun yang masuk ke ruang tunggu. Setelah menyimpan tas dan barang di ruang tunggu kemudian beberapa diantara kami masih ada yang melanjutkan shalat. Sedangkan sisanya sudah bersiap menunggu datanganya kapal. Setelah mendapatkan ID Card temporary dan boarding pass kemudian kami berbincang ringan untuk mengenal satu sama lain. Setelah turun dari pesawat, hampir semua peserta bootcamp terlelap di dalam bus. Jadi belum mengenal lebih dekat satu sama lain. Di pelabuhan Kayangan ini kami sudah di jemput oleh bagian Public Relation PT NNT, Pak Fahri. Belakangan kami baru mengetahui dari Subhan, putra daerah Sumbawa yang ikut sebagai peserta bootcamp, bahwa pak Fahri merupakan adik dari Ketua MUI yang juga Ketua Ormas Besar Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
1423065106817233248
1423065106817233248
Bagi saya yang memiliki background seorang guru mungkin jadi bahan pertanyaan juga "Ngapain ke Newmont?" Disinilah transparansi Newmont yang memberikan seluas-luasnya kesempatan bagi semua latar belakang profesi yang ingin mengenal Tambang Newmont lebih dekat lagi. Newmont memberikan kriteria khusus yang dilakukan berdasarkan seleksi melalui tulisan-tulisan tentang tambang dan sejumlah wawancara yang sudah dilakukan sebelumnya. Kriteria tersebut salah satunya yang saya rasa saya masuk didalamnya adalah posisi saya juga yang merupakan seorang blogger. Komposisi peserta bootcamp batch IV kali ini terbilang unik. Berbeda dengan batch sebelumnya yang lebih banyak diisi kalangan profesional dan independen. Newmont sepertinya memang sengaja memilih latar belakang pendidikan yang berbeda dan beragam yang juga memepertimbangkan usia. Beberapa diantaranya peserta bootcamp batch IV ini memang lebih banyak diisi oleh beberapa mahasiswa aktif dan beberapa fresh graduate baik dari keilmuan sains maupun sosial. Sementara saya mewakili kalangan usia yang dianggap memasuki fase pubertas kedua hahaha. Yap rentang usia 30-40 tahun tidak lebih dari lima orang yang saya catat. Jadi, kesempatan bagi saya untuk bisa menginjakkan kaki ke PT NNT, Kabupaten Sumbawa Barat untuk yang pertama kalinya benar-benar saya manfaatkan sepenuhnya untuk mengetahui proses tambang dari hulu ke hilir serta membuktikan dengan mata kepala sendiri terhadap rumor-rumor yang selama ini beredar. Sebenarnya bukan hanya ke KSB saja saya menginjakkan kaki yang pertama kalinya, tetepi juga kesempatan pertama kalinya bagi saya untuk menjejakkan kaki di Airport Internasional Praya, Lombok. Memang tak sedikit yang sinis bahkan menitipkan pesan agar saya tetap independen selama berada di Newmont. Banyak yang berharap saya benar-benar bisa melihat secara clear apa yang terjadi sebenarnya di Kabupaten Sumbawa Barat. Tak ayal nada-nada curiga dan penuh tanya tentang Newmont pun masih berlanjut saat saya melakukan livetwit melalui tagar #NewmontBootcamp Salah satu sahabat saya malah berpesan untuk tidak melulu mengabarkan hal-hal baik tentang Newmont, namun juga bisa mengabarkan secara seimbang dan proporsional keadaan yang sebenarnya. Hal tersebut saya anggap sebagai amanat yang wajib saya ceritakan dalam artikel-artikel saya selanjutnya.
14230651271529695451
14230651271529695451
Kesempatan jalan-jalan ke PT NNT merupakan kesempatan Company Visit yang ketiga kalinya bagi saya berkat sebuah tulisan. Pada tahun 2014 tercatat dua kali melakukan perjalanan ke dua perusahaan yang berbeda. Pada bulan Juni 2014 saya mendapatkan kesempatan langka mengunjungi pabrik Deltomed di Wonogiri. Sementara pada bulan Oktober 2014 saya berkesempatan mengunjungi Kapal LPG Pertamina di Pelabuhan Kalbut, Situbondo. Jalan-jalan ini tentu bukan jalan-jalan biasa. Meskipun kita memiliki uang lebih, namun izin untuk berkunjung ke perusahan-perusahaan ini tidaklah mudah. Jadi, bagi saya tulisan adalah pembuka jalan untuk mendapatkan kesempatan jalan-jalan langka yang tak henti-hentinya saya syukuri. Tak banyak blogger yang bisa mendapatkan kesempatan serupa. Maka, melalui tulisan pula saya melaksanakan pertanggung jawabannya. Mendapatkan kesempatan bisa berkunjung ke PT NNT pun tak lepas dari jasa sahabat saya Kang Harris Maulana yang banyak bercerita tentang pengalaman sebelumnya berkunjung ke KSB. Dari cerita-ceritanya itulah yang menyimpan mimpi bahwa suatu hari nanti saya harus berada di KSB. Dan Alhamdulillah cita-cita itu terwujud melalui keajaiban tulisan.
14230651502116163580
14230651502116163580
Sambil menunggu kapal tiba, beberapa peserta bootcamp pun mulai bercengkrama dan bersosialisasi dengan para pekerja tambang di lounge sederhana. Sedangkan saya harus kena semprot security karena masuk melalui pintu keluar hahahahaha. Supaya tidak menambah jumlah korban yang kena semprot akhirnya saya memberikan info kepada teman-teman yang lainnya agar setelah melaksanakan shalat tidak masuk melalui pintu keluar yang jaraknya hanya dua langkah dari musholla, melainkan harus memulai dari awal, masuk melalui pintu pemeriksaan dan tetap diperiksa ulang oleh dua ibu-ibu security yang tegas namun tetap ramah. Bootcampers, sebutan peserta Newmont Bootcamp, dibebaskan untuk menulis apapun di social media maupun melaui blog. Entah itu positif atau negatif. Untuk menjaga independensi Newmont memang sejak awal memberikan info bahwa para bootcampers tidak akan diberikan uang lelah atau uang saku selama atau setelah mengikuti kegiatan bootcamp. Hal ini menjadi penting karena untuk menghindari anggapan-anggapan miring tentang cuci otak atau tanggapan-tanggapan lain yang menyudutkan. Newmont hanya akan menanggung biaya transportasi dan akomodasi dari berangkat, selama berada di town site dan hingga kembali ke rumah masing-masing. Semua sudah tercover, jadi setiap bootcampers hanya tinggal membawa semangat untuk berbagi dan menggali informasi yang perlu di tulisakan di Kompasiana. Bagi saya jelas harus berkorban. Selain berkorban karena harus meninggalkan keluarga dan para siswa, saya juga harus rela gaji saya dipotong karena izin. Mungkin rekan guru lain akan berpikir saya gila karena mau rugi berangkat jauh-jauh ke KSB dan pulang membawa cucian kotor tanpa bayaran hahahahaha. Namun saya berpikir bahwa kesempatan langka ini tidak mungkin bisa saya dapatkan apalagi jika usia saya sudah menginjak kepala empat hahaha. Tergabung dalam bootcamp batch IV yang diisi mahasiswa dan mahasiswi, yaaaa saya jadi ikut-ikutan muda lagi lah hahahaha. Karena sudah tertunda selama satu tahun, satu sama lain memang sudah mengenal cukup dekat, sementara lainnya belum kenal karena beberapa diantara bootcampers nampaknya kesulitan dalam berkomunikasi melalui grup whatsapps.
14230651881990910257
14230651881990910257
Selama berada di PT NNT, para bootcampers akan ditunjukkan secara transparan dan terbuka proses tambang mulai dari pengambilan batuan, pengolahan ore hingga menjadi konsentrat, dampak lingkungan yang ditimbulkan, pemeliharaan lingkungan serta manfaat keberadaan PT NNT bagi masyarakat lingkar tambang di Kabupaten Sumbawa Barat. Yang cukup menarik bagi saya adalah konsen Newmont terhadap CSR masyarakat sekitar lingkar tambang. Nyatanya memang masih sering terjadi pemblokiran jalan yang dilakukan masyarakat lingkar tambang yang menuntut untuk diperkerjakan di PT NNT. Inilah yang selalu di blow up media sehingga terkesan ada kondisi dimana PT NNT tidak bisa mengakomodasi seluruh masyarakat lingkar tambang untuk mendapatkan manfaat dari kampung halamannya sendiri. Hal ini ditambah lagi dengan wacana tuntutan agar smelter dibangun di KSB. Tuntutan ini menyusul tuntutan warga Papua yang menginginkan PT Freeport membangun Smelter di Papua dan bukan di Gresik. Inilah yang memicu warga lingkar Tambang PT NNT yang menuntut hal serupa agar PT NNT pun membangun smelternya di KSB. Tentu hal ini akan saya bahas dalam artikel selanjutnya. [caption id="attachment_349408" align="aligncenter" width="625" caption="Bapak Syarifuddin Djarot, Senior Manager CSR PT NNT/dokpri"]
14230691282090516546
14230691282090516546
[/caption] Namun demikian fakta yang perlu diketahui khalayak adalah Senior Manager CSR PT NNT sendiri merupakan salah satu putra daerah yang kini tengah menyelesaikan tesisnya di IPB yakni bapak Djarot. Beliau tahu betul karakter orang KSB dan mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh warga sekitar tambang. Tak heran jika ada tuntutan warga, orang yang pertama kali diminta mundur adalah beliau ini yang sudah bekerja di PT NNT kurang lebih selama 26 tahun. Salah satu manfaat keberadaan Newmont yang disebutkan pak Djarot adalah infrastruktur jalan yang memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi warga. Sebagai contoh jika orang Taliwang, Ibu Kota KSB, ingin ke Maluk atau Benete dibutuhkan waktu dua hari berkuda sebelum PT NNT membangun jalan. Namun kini jarak tempuh 115 km tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 60 menit saja. Inilah salah satu dampak positif keberdaan Newmont yang memiliki peran signifikan terhadap infrastruktur jalan di Kabupaten Sumbawa Barat. Banyak hal yang diceritakan oleh pak Djarot tentang apa yang sudah dilakukan Newmont dalam bentuk CSR terhadap warga KSB khususnya dan umumnya Sumbawa. Ada lima hal yang menjadi perhatian CSR PT NNT antara lain Kesehatan, Pertanian, Pendidikan, Usaha Lokal, dan Perbaikan Infrastruktur. Sayang sekali sambutan dari Senior Manager CSR ini dilakukan di sesi awal Bootcamp sehingga apa yang ditemukan di lapangan tidak bisa di konfirmasi ulang. Sebagai saran saya telah menyampaikan untuk mengubah kebiasaan bootcamp sebelumnya pada event selanjutnya. Pak Djarot perlu dihadirkan dalam sesi akhir presentasi sehingga bukan sebagai pembuka yang memberikan sambutan. Disinilah hal krusial yang selama ini paling santer dibicarakan oleh media dan yang paling sering dituntut warga yakni pekerjaan! Ada baiknya bootcampers mendatang ditempatkan lebih dahulu di rumah warga kemudian baru melihat langsung proses tambang dari pengambilan batuan di pit hingga proses pengiriman konsentrat ke smelter ke luar negeri. Terakhir di tutup dengan sesi sharing dan tanya jawab salah satunya dengan bapak Djarot yang paling menguasi seluk beluk KSB. Sayang di sesi kami, Bootcamp Batch IV, di hari terakhir pak Djarot tidak dihadirkan. Bagi saya bootcamp adalah cara lain yang terbilang unik untuk melihat dan merasakan langsung secara nyata proses tambang yang sebenarnya. Inilah yang membedakan Newmont dengan perusahaan tambang lainnya. Bootcampers bisa sebebas mungkin menyampaikan dan menggali semua informasi yang dibutuhkan tanpa ada yang ditutup-tutupi oleh Newmont. Benar bahwa kita menyetujui Hilirisasi Tambang, namun hal tersebut harus dilihat dari berbagai aspek dan bukan dari satu sudut pandang saja.
14230652952052092140
14230652952052092140
Setelah ramah tamah dan sambutan kemudian kami pun pulang membawa mimpi masing-masing ke kamar. Entah de javu atau tidak saya dipertemukan lagi dengan duo traveler Kompasiana yang kesohor. Mereka adalah Daniel Sakapati atau lebih dikenal dengan SamLienad dan Dhanang Dhave yang baru saja tayang bareng Ceu Popong di Kompasiana TV wkwkwkwkwkw. Tahun 2013 kami manggung bareng di Kompasianival membincang tentang Traveling Indonesia bersama salah satu blogger lain mbak Olive Bendon.  Wah kalau ada mbak Olive udah klop dah kami reunian bareng hahahahaha. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="ki-ka: Dzulfikar, Dhanang, Daniel, Olive/dok.iskandarjet"]
dok.iskandarjet
dok.iskandarjet
[/caption]
1423065258525698055
1423065258525698055
Baca Juga Artikel Sebelumnya

Perjalanan Tak Biasa ke PT NNT, Sumbawa Barat

Salam Hangat @DzulfikarAlala

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun