Mungkin banyak yang bertanya-tanya makhluk apakah Passing Grade (PG) itu. PG hanya diciptakan oleh bimbingan belajar (bimbel) untuk mempermudah siswa dalam menerapkan strategi memilih jurusan. Dengan begitu siswa dapat memetakan jurusan mana yang tingkat kesulitannya amat sulit, sulit hingga cukup sulit.
Dalam tulisan saya sebelumnya, pilihan pertama dan pilihan kedua harus memiliki range antara 10 sampai dengan 15 poin. Lebih lengkapnya silahkan baca tulisan tersebut.
Ada salah satu perguruan tinggi yang pernah mengeluarkan Passing Grade. Dua tahun yang lalu ITB masih menyelenggarakan ujian mandiri bernama USM ITB. Saat itu secara resmi ITB mengeluarkan tingkat kesulitan relatif dengan angka dalam skala 0-100 dalam websitenya.
Namun sejak tahun lalu hingga kini ITB tidak mengadakan ujian mandiri dan tidak mengeluarkan passing grade dalam skala angka melainkan dalam skala huruf. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas ada jurusan yang tingkat kesulitannya amat sulit, sulit dan cukup sulit.
Di ITB sendiri jurusan yang menduduki tingkat kesulitan tertinggi adalah Farmasi, Informatika dan Pertambangan. Posisi ini berubah tiap tahunnya tergantung besar kecilnya jumlah peminat pada masing-masing jurusan tersebut.
Passing grade tiap bimbel jelas berbeda-beda. Misalnya antara Sony Sugema College dan Ganesha Operation. Ada beberapa siswa yang beranggapan bahwa passing grade di GO lebih tinggi. Namun sepanjang pengetahuan saya, bimbel yang memiliki standar passing grade tertinggi adalah bimbel Nurul Fikri.
Nah, jadi sudah pasti hasil kelulusan tiap try out di masing-masing bimbel pastilah berbeda karena standar pgnya juga beda.
Ada beberpa siswa saya yang les di dua bimbel. Rata-rata siswa kelas 12 SMA memilih ketiga bimbel tersebut sebagai tempat les intensif SNMPTN. Ada siswa yang les di SSC namun dia juga mengikuti program di GO. Ada juga yang les di NF pada pagi hari, sore harinya les di SSC. Masing-masing bimbel punya keunikan dan kekuatan tersendiri. Maka siswa yang sudah mengetahui kekuatan masing-masing bimbel tersebut tak sungkan untuk belajar di dua tempat yang berbeda. Fenomena ini cukup menarik karena siswa sudah bisa berpikir lebih rasional dalam menilai sebuah bimbingan belajar.
Nah, itu saja dulu penjelasan singkat tentang passing grade. Jangan pernah bertanya passing grade pada perguruan tinggi karena mereka tidak pernah mengeluarkan passing grade. Jika kebetulan kamu tidak mengikuti bimbel jangan khawatir. Karena menentukan passing grade itu sangat mudah. Lihat saja di website snmptn.ac.id disana ada daftar program studi masing-masing universitas diikuit daya tampung/ketersediaan kursi dan peminat prodi tersebut pada tahun sebelumnya. Semakin banyak peminatnya dan semakin sedikit kuota yang disediakan artinya prodi tersebut masuk kategori amat sulit. Sebaliknya jika daya tampung makin besar dengan peminat yang tidak terlalu banyak bisa ditafsirkan bahwa prodi tersebut berpotensi atau memiliki peluang lebih besar.
Selamat memilih dan jangan lupa terapkan strateginya agar tahun ini tidak terulang lagi seperti tahun sebelumnya ada sekitar 10.000 bangku kosong/tidak terisi di PTN.
Salam dari @gurubimbel
also publish in http://gurubimbel.tumblr.com
