Baru semenit yang lalu, fan page Facebook Anies Baswedan mengunggah sebuah foto yang cukup menarik sekaligus menggelitik.
Foto tersebut sebenarnya sederhana saja. Anies tampak duduk di kursi dengan menggunakan pakaian kemeja putih dan bersarung.
Foto ini tentu punya banyak makna dan seolah ingin menyampaikan pesan yang menampar.Â
Ia terlihat serius dengan mimik muka yang seolah meledek. Sang fotografer tampaknya memang cerdik dengan memotret wajah Anies yang seolah baru keluar dari ruang pemeriksaan.
Buku yang ia baca berjudul "How Democracy DIE" jika di terjemahkan secara bebas berarti bagaimana demokrasi mati.
Bagi Anies, sosok yang digadang sebagai calon presiden 2024 memang akan sangat menjengkelkan harus melalui pemeriksaan oleh polisi selama 9 jam, terkait dengan kerumunan massa HRS saat pulang kampung setelah lama terlunta-lunta di Negeri Orang.
Simbol pemeriksaan tersebut tak ayal paling tidak akan sedikit memengaruhi elektabilitasnya bahkan reputasinya sebagai seorang Gubernur "Nomor 1" di Indonesia.
Pesan Anies ini bisa jadi memang disampaikan kepada penguasa bahwa ia bisa bertindak jika dirinya terus menerus ditekan terutama dalam ambisinya menggapai kursi nomor 1 di Nusantara.
Namun, apakah Anies memang akan duduk dengan cara demokrasi atau malah menggunakan jalan anti demokrasi untuk mewujudkan ambisinya itu setelah kini posisinya terancam?