Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Hasil Elektabilitas dan Debat Cawapres Makin Benamkan Prabowo-Sandi

18 Maret 2019   23:46 Diperbarui: 19 Maret 2019   00:06 1978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Sandi / Tribun

Minggu lalu beberapa lembaga survei merilis hasil kecenderungan pemilih terhadap pasangan capres dan cawapres 01 dan 02. Rata-rata hasilnya memang menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin masih unggul dibandingkan dengan Prabowo Sandi. Apalagi melihat hasil debat cawapres tadi malam membuat pasangan Prabowo Sandi makin terbenam.

Nah, ngomong-ngomong soal elektabilitas, ternyata ada hasil terbaru dari 6 lembaga survei yang bisa dipercaya metodologinya. Beda dengan hasil survei internal BPN yang tak mau diungkap seperti apa instrumennya, metodologi dan variabel lainnya. 

Ya, pokoknya hasilnya menurut mereka elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen. Jauh seperti hasil beberapa lembaga survei ternama lainnya seperti LSI Denny JA, SMRC, dan lain-lain.

Melansir pemberitaan Bangkapos, ada 6 lembaga survei yang baru merilis hasil elektabilitas Jokowi vs Prabowo satu bulan sebelum Pilpres 2019. Seperti apa sih hasilnya? Yuk kita tengok saja ya.

1. LSI Denny JA

  • Jokowi Ma'ruf Amin 58,7%
  • Prabowo Sandiaga 30,9%
  • Belum menentukan pilihan 9,9%
  • Tidak sah 0,5%

2. Polmark Indonesia

  • Jokowi Ma'ruf Amin 40,4%
  • Prabowo Sandiaga 30%
  • Undecided voters 33,8%

3. SMRC

Survei dilakukan dari 25 Feb hingga 5 Maret dengan 2,478 responden

  • Jokowi Ma'ruf Amin 57,6%
  • Prabowo Sandiaga 31,8%
  • Rahasia/tidak tahu 10,6%

4. Konsep Indonesia

  • Jokowi Ma'ruf Amin 55%
  • Prabowo Sandiaga 32,2%

5. Cyrus Network

  • Jokowi Ma'ruf Amin 55,2%
  • Prabowo Sandiaga 36%

6. Median

  • Jokowi Ma'ruf Amin 47,9%
  • Prabowo Sandiaga 38,7%

Internal BPN 

Sebagai pembanding dengan hasil survei BPN menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo berada angka 48% sedangkan Jokowi berada di angka 46%.  Hasil ini malah sempat disindir oleh Jusuf Kalla, "Mengapa tak 100 persen sekalian saja?" katanya. 

Apa yang Perlu Dilakukan TKN dan Jokowi?

Benar bahwa elektabilitas belum tentu menggambarkan hasil akhir. Dan ini yang terjadi pada saat Pemilukada DKI Jakarta yang menumbangkan petahana. Tak perlu dibahas lagi bagaimana petahana bisa tumbang hingga akhirnya kini orangnya pun sudah melenggang dari balik jeruji.

Upaya untuk mencounter kegiatan door to door yang dilakukan oleh BPN jelas harus diantisipasi dengan matang. Meskipun mereka mengaku berkampanye program-program Prabowo Sandi yang masih dalam awang-awang, tak menutup kemungkinan ada dugaan disisipkan black campaign yang memang selama ini terbukti dilakukan oleh simpatisan maupun pendukung Prabowo Sandi di beberapa daerah. 

Salah satu kasus yang terbaru selain emak-emak Pepes adalah seorang ustaz di Banyuwangi. Video kampanye hitamnya viral di sosial media. Ia kemudian ditangkap dan kini masih dalam pengusutan pihak berwenang.

Gerakan masif inilah yang perlu diantisipasi. Tuduhan PKI, Jokowi Anti Islam, dll memang masih menggema hingga ke pelosok-pelosok desa. TKN perlu menggerakkan mesin partai koalisi terutama di daerah-daerah "rawan". 

Tidak mungkin Jokowi sendiri yang harus mengcounter berita-berita miring tentang dirinya. Apalagi pasca penangkapan ketua umum PPP Romahurmuziy oleh KPK dan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi seleksi jabatan di Kementerian Agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun