Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Publik Skeptis dengan Komitmen Prabowo Berantas Korupsi

21 Januari 2019   06:03 Diperbarui: 21 Januari 2019   06:17 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tsamara Amany Alatas / Foto CNNIndonesia.com

Bukan hanya Trasama Amany saja yang terkejut saat mendengar pernyataan Prabowo tentang korupsi yang gak seberapa. Pernyataan tersebut akhirnya ditafsirkan bahwa korupsi kecil itu tidak apa-apa. Beda dengan korupsi sapi misalnya atau korupsi pengadaan AlQuran.

"Wah agak shock lihat jawaban Pak Prabowo soal kadernya yang mantan napi koruptor. "Korupsinya gak seberapa.." katanya.

Dari beberapa blunder yang dilakukan oleh Prabowo, pernyataan ini yang paling banyak menyita perhatian. Entah karena Prabowo kurang fokus atau memang sulit untuk mengutarakan kata-katanya sehingga tercekat pada korupsi gak seberapa.

Baca juga Ini 5 Blunder Prabowo yang Berpotensi Menurunkan Elektabilitasnya

Prabowo kerap kali beralasan tidak menerima data. Data yang dimaksud adalah calon anggota legislatif dari partai Gerindra yang ternyata merupakan mantan terpidana kasus korupsi. Ada 6 calon eks terpidana korupsi yang kembali dicalonkan oleh Partai Gerindra.

Salah satu nama anggota legislatif yang mencuat adalah M Taufik. Sosok yang pernah dicalonkan menggantikan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia adalah mantan terpidana korupsi yang divonis 18 bulan pada tahun 2004 silam.

M Taufik dinyatakan terbukti bersalah karena merugikan negara sebesar Rp488 juta dalam pengadaan barang dan alat peraga Pemilihan Umum 2004.

Mungkin yang dimaksud Prabowo korupsinya gak seberapa ini merujuk pada korupsi yang dilakukan M Taufik karena nilainya amat kecil jika dibandingkan dengan korupsi Sapi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.

Korupsi adalah kejahatan luar biasa. Indonesia mengalami kesenjangan dan juga lambat maju karena ulah para koruptor ini. Efeknya bisa dirasakan oleh anak cucu kita. Lantas apakah Prabowo benar-benar memikirkan apa yang dikatakannya?

Abdul Kadir Karding, wakil ketua TKN pun mengamini bahwa perkataan Prabowo tersebut adalah blunder terbesar.

"Sangat blunder. Itu tidak boleh pemimpin mengatakan seperti itu karena namanya hukum kita harus strict. Kita harus tidak beri jalan," kata Karding dilansir dari CNNIndonesia (17/1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun