Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Cara Wudhu Sandiaga Uno dan Tolakan Prabowo Ikut Tes Baca Al-Quran

31 Desember 2018   15:48 Diperbarui: 31 Desember 2018   16:23 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Uno dan Mahfud MD/foto Tribunnews

Untuk menjadi seorang muslim yang taat memang tidak mudah. Apalagi jadi seorang pemimpin muslim yang akan menjadi teladan bagi masyarakat dan rakyat yang dipimpinnya.

Di sini muncul pertanyaan. Apakah bisa seorang yang tidak bisa baca Al-Quran, tidak bisa menjadi imam sholat, tapi memimpin bangsa yang mayoritasnya pemeluk agama Islam?

Jawabannya bisa. Untuk menjadi pemimpin negara memang tidak harus pandai membaca Al-Quran dan tidak perlu bisa menjadi imam sholat. Namun perlu diingat, Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara mayoritas agama Islam terbesar di dunia.

Apa kata dunia jika pemimpin Indonesia diminta untuk menjadi imam sholat saat bertandang ke negara muslim lainnya? Saat ke Turki atau Arab Saudi misalnya.

Persoalan tentang wudhu, sholat dan membaca Al-Quran adalah persoalan mendasar dan sangat fundamental yang sejak dini sudah diajarkan di sekolah-sekolah Islam, bahkan diajarkan di sekolah negeri melalui pelajaran agama.

Apalagi sholat merupakan rukun Islam sementara, mengimani Alquran adalah rukun Iman. Mustahil disebut seorang muslim yang taat kalau tidak menjalankan Rukun Iman dan Rukun Islam.

Makanya agak sulit diterima nalar, bagaimana seseorang dikatakan beriman tapi tidak bisa baca Al-Quran dan tidak bisa sholat. Lain hal jika dia seorang mualaf, orang yang baru saja masuk Islam, dan masih mempelajari Islam. Orang-orang seperti ini justru orang-orang yang perlu dibimbing, bukan malah dijadikan pemimpin.

Wajar juga jika muncul keraguan di tengah masyarakat, bagaimana mungkin seorang yang dicitrakan dekat dengan Islam, didukung oleh partai Islam, tapi jauh dari citra dan identitas Islam itu sendiri?

Di sinilah justru rasa penasaran masyarakat bertambah besar setelah melihat fakta-fakta yang ada.

Pertama, soal berita santer yang menyebutkan Prabowo tidak bisa baca Al-Quran. Kedua, tentang pemahaman Sandiaga Uno tentang bab-bab sederhana seperti wudhu, etika berziarah kubur, sampai hal-hal yang sebetulnya remeh temeh dan sudah pasti diajarkan di pendidikan sekolah dasar.

Jika tata cara wudhu dan sholat memang tidak diajarkan di sekolah, sudah sepantasnya menjadi tugas dan tanggung jawab orang tua. Lain hal jika orang tuanya berbeda agama. Maka tugas itu jatuh pada keluarga terdekat dan lingkungan terdekat untuk mengajarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun