Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tempat Wisata Tersembunyi Itu Ada di Kampung Halaman Ayah

10 November 2018   22:34 Diperbarui: 10 November 2018   23:01 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebetulnya kalau ke atas lagi ada air terjun mas. Cuma saya ngeri mas. Jalannya curam dan harus jalan kaki kira-kira sekitar setengah jam" tuturnya mengusik rasa penasaranku.

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Aku cukup beruntung karena bisa mengunjungi Bheto Soon yang terletak di Desa Solor, Kecamatan Cermee, Bondowoso ini setelah pemerintah membangun akses jalan yang mulus. Aspal hitam masih bisa kuhirup baunya saat panas terik. Beberapa pohon jati sudah mulai botak dan menggugurkan dedaunannya yang kering.

Padahal, sebelum ada jalan yang mulus. Beberapa orang harus berjibaku dengan perjuangan yang tidak mudah. Bahkan ada yang sengaja menjadikan jalur ke Bheto So'on ini sebagai jalur motor trail dan mountain bike yang amat menantang. Selebihnya bagi mereka yang tak punya kendaraan memadai harus berjalan kaki untuk bisa mencapai ke tempat ini. 

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Tempat wisata ini memang cukup luas, tapi terlalu sepi jika dikunjungi pada hari biasa. Untuk bisa memotret seperti ini saja aku harus mengandalkan beberapa batu, dahan pohon sampai dengan tas kecil yang selalu ku selempangkan di pundak.

"Kalau mas mau ke air terjun, nanti bisa diantar mas. Air terjunnya bagus lho mas. Cuma ya sedikit angker aja. Nah, di atas itu masih ada batu lainnya mas. Jadi ada dua batu besar yang bertumpuk. Keduanya saling bertumpu pada satu titik dan tidak jatuh mas" bujuknya tukang kelapa itu.

Kulirik jam hampir memasuki waktu dzuhur, sementara aku sudah punya janji untuk melihat proses penggilingan tebu di pabrik gula Wringin Anom pukul 14.00 WIB.

"Lain kali aja ya mas. Insya allah tahun depan tak ke sini lagi." jawabku secara halus. Padahal jujur aku juga takut kalau hanya berdua dengan guide. Apalagi setelah salah satu teman tukang kelapa menceritakan sempat melihat penampakan saat bermain di sekitar air terjun. 

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Batu-batu ini dipercaya berasal dari Megalitikum. Pada masa itu, masyarakatnya memang sangat lekat dengan kepercayaan memuja arwah nenek moyang. Tak heran jika ada beberapa batu yang seperti disusun tak alami. Umumnya batu-batu tersebut digunakan sebagai dolmen, tempat meletakkan sesaji atau persembahan.

Kata saudaraku lagi, masyarakat sekitar Cermee merupakan petani. Kawasan lahan pertanian di Cermee merupakan kawasan kualitas nomor satu di Bondowoso. Berasnya lebih bagus jika dibandingkan dengan daerah lainnya.

Sepanjang perjalanan dari Prajekan menuju Desa Solor memang terasa berada di pedesaan yang masih tak tersentuh teknologi. Kanan kiri masih menghampar sawah sejauh mata memandang. Beberapa lahan ada yang sudah ditanami dengan jagung. Bulir-bulirnya sampai terlihat menyembul seakan sudah siap untuk dipetik.

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Sebelum pulang, aku sempat mengabadikan beberapa gazebo yang kosong tak terisi. Meskipun ada wisatawan, jumlahnya hanya bisa dihitung dengan jari. Itupun hanya warga yang mampir dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun