Mohon tunggu...
Fika Fatiha
Fika Fatiha Mohon Tunggu... Lainnya - Beriman, Berilmu, Beramal

Menulis Karena Ga Bisa Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Seharusnya Guru di Indonesia? (Refleksi Hari Pendidikan Nasional)

2 Mei 2022   12:30 Diperbarui: 2 Mei 2022   15:09 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru juga harus berkembang, Guru akan menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat dalam hidupnya demi mengupayakan pembaharuan cara belajar yang sesuai tantangan jaman, tentunya hal tersebut tidak akan tercapai bila negara tidak memprioritaskan pendapatan Guru selayak mungkin.

Saat ini, Negara hanya menuntut kewajiban tanpa memikirkan hak-hak yang harus didapatkan oleh seorang Guru. Akibatnya, Guru-guru yang telah mengabdikan diri sedari lama yang masih berstatus honorer kalah dengan persaingan juniornya. 

Terkung-kung umur dan uji kompetensi yang tak menyesuaikan seorang Guru dalam menggunakan teknologi. Lagi-lagi Guru yang telah mengabdi lama menjadi termarjinalkan. Dalam hal ini negara harus bisa memprioritaskan mereka yang telah mengabdikan diri demi kepentingan bangsa agar bisa layak untuk hidup.

Selanjutnya mungkin timbul pertanyaan di benak kita. Apakah Guru selamanya harus di Gugu dan di tiru? Disamping prioritas hak yang harus diberikan kepada seorang Guru, bila Negara sudah memenuhi hak tersebut (secara materi dan imateri), maka Negara juga harus mewajibkan Guru untuk mengemban sifat dan tugas-tugas yang lebih spesifik.

Adanya fenomena Guru yang mengajarkan dan berkelakuan tidak baik, misalnya membuat anak trauma akibat pengajaran yang tak berkemanusiaan, memprioritaskan tata tertib seragam di banding menghentikan bullying, serta yang lebih parah adalah menjadikan sang anak objek pelecehan seksual ini menjadi bukti bahwa tak semua Guru bisa di Gugu dan Di tiru. 

Intinya, tak semua orang bisa berprofesi menjadi Guru. Negara dan berbagai pihak dalam pendidikan harus bisa menyaring semaksimal mungkin manakah orang-orang yang layak menjadi seorang Guru, tentunya dengan standar asesmen yang telah di tetapkan secara bersama berdasarkan kebutuhannya masing-masing.

Negara Finlandia misalnya, merupakan Negara dengan sistem pendidikan terbaik se-dunia. Penulis tidak mencoba membandingkan secara apple to apple sistem pendidikan di Finlandia dan di Indonesia karena dari segi geografis, jumlah penduduk dan norma sangat jauh berbeda.

Namun ada yang bisa kita ambil dari sisi pendidikan Negara Finlandia tersebut. Di Finlandia, profesi Guru kedudukannya (dari segi materi dan imateri) jauh lebih tinggi di bandingkan seorang pengacara atau Dokter sekalipun. Mengapa demikian? Hal tersebut selain gaji yang diberikan besar juga persaingan yang kompetitif. 

Disana, seorang Guru tidak hanya sekadar mentransfer ilmu, tetapi harus terus belajar bagaimana mengembangkan cara belajar yang efektif agar mendapatkan hasil yang maksimal kepada seluruh muridnya, maka dari itu, Guru tidak hanya dituntut lihai dalam menyampaikan materi di dalam kelas, dan tidak terlalu berkutat pada administrasi yang seharusnya masih bisa disederhanakan. 

Disana, jam pembelajaran di kelas yang sebentar membuat Guru juga memiliki waktu untuk terus belajar memperbaiki sistem pembelajaran di kelas dan di luar kelas agar lebih efektif untuk para murid.

Maka dari itu di Finlandia, tak sembarang orang bisa berprofesi menjadi Guru, Guru di Finlandia minimal harus bergelar master dan rata-rata yang menjadi Guru merupakan lulusan terbaik di Universitas. Finlandia memiliki kualitas pendidikan yang baik utamanya kulitas guru dan pembelajaran yang bermutu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun