Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tolak Angin, Teman Setia di Negeri Tetangga

14 Agustus 2018   19:15 Diperbarui: 14 Agustus 2018   19:30 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Angin sashet // foto: dok.pribadi

"Yah, jangan lupa selalu sedia Tolak Angin. Ayah sering masuk angin dan batuk."

"Iya, Ayah sudah beli satu kotak, 14 ringgit."

Kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini. Apalagi bagi seseorang yang sedang berjuang mengais rezeki di negeri orang, jauh dari orang-orang tersayang.

Dialog di atas adalah pesan Whatsapp yang sering dikirim istriku dari kampung halaman untuk mengingatkan agar selalu sedia obat-obatan, salah satunya Tolak Angin.

Pada awalnya aku sempat bertanya-tanya, apakah ada Tolak Angin di Malaysia. Eh, ternyata Tolak Angin ada di hampir semua kedai (toko), terutama kedai yang pemiliknya orang Aceh.

Di Malaysia, satu sachet Tolak Angin dijual seharga 1,5 ringgit (sekitar Rp 4.500) atau seharga segelas kopi. Namun, apabila kita membeli satu kotak berisi 12 sachet, harganya 14 ringgit (sekitar Rp 42.000).

Aku seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang bekerja di sebuah bengkel kontruksi  sekaligus sebagai koresponen (dan tim editor) media online yang fokus memberitakan hal-hal tentang PMI.

Dengan jam kerja dari pukul 8 pagi hingga pukul 5 petang atau kadang-kadang hingga pukul 7 malam, praktis waktuku menulis hanya pada malam hari. Hampir setiap malam, aku menghabiskan waktu di depan laptop. Bahkan, kadang hingga pukul 1 atau 2 dini hari. Sudah pasti, 'ancaman' masuk angin selalu ada.

''Ayah sudah tidur?"

"Belum. Sebentar lagi, Nda. Ini lagi kirim berita."

"Ok. Jangan lupa minum air hangat. Tolak Angin masih ada, kan?"

Begitu selalunya istriku tercinta bertanya dan menginggatkan melalui pesan Whatsapp. Seolah ingin mengatakan bahwa ketika dia tidak bisa menjaga dan menemani, ada Tolak Angin yang akan menjadi teman setia untuk selalu menjagaku.Tidak hanya karena  'ancaman' masuk angin karena sering tidur larut malam, tetapi juga  risiko mengalami meriang, mual, perut kembung, pilek, kedinginan, diare, dan  batuk.

Bagi keluarga kami, tidak perlu penjelasan panjang lebar tentang khasiat Tolak Angin karena telah membuktiannya selama bertahun-tahun. Bahkan, jauh sebelum aku memutuskan merantau ke negeri jiran menjadi pekerja migran, Tolak Angin selalu ada di kotak persediaan obat di keluarga besar kami.

Menariknya, seiring dengan perkembangan zaman, Tolak Angin hadir dengan kemasan yang lebih praktis dalam bentuk cair dalam sachet sehingga mempermudah cara mengkonsumsinya.

Apalagi, varian produknya cukup lengkap seperti  'Tolak Angin Bebas Gula' yang cocok bagi orang yang membatasi konsumsi gula dan orang yang tak suka manis, Tolak Angin khusus anak usia 2-6 tahun, Tolak Angin Flu, dan Permen Tolak Angin.

Selain itu, Tolak Angin Sido Muncul juga punya soulmate, yaitu Tolak Angin Care, minyak angin aromateraphy berbentuk roll on yang mengandung zat aktif minyak jahe dan minyak peppermint.

Lebih senangnya lagi, di negeri jiran Malaysia, Tolak Angin mudah didapat dengan harga yang relatif murah. Sebagai seorang yang tidak tahan dinginnya AC, selama di Malaysia apabila dalam perjalanan atau mendapat undangan pertemuan/liputan di gedung ber-AC, aku selalu menyelipkan se-sashet Tolak Angin di saku celana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun