Barangkali minta maaf adalah salah satu kata sederhana yang nyatanya tidak semua orang bisa dengan mudah mengucapkannya.
Begitu juga dengan memaafkan. Rasa sakit hati atau kecewa dengan sikap orang lain tak jarang membuat kita enggan atau berat untuk memaafkan.
Namun, di hari raya Idul Fitri, itu seperti tidak berlaku ya. Malah sebaliknya, setiap orang berlomba-lomba saling meminta maaf dan memaafkan tentunya.
Di hari raya Idul Fitri semua melebur. Tidak ada kata berat, sulit atau gengsi untuk meminta maaf dan memaafkan, sebab di hari kemenangan ini kita kembali suci, kembali ke fitrah sebagai manusia dan sebagai hamba yang sama di hadapan Allah SWT.
Maka tidak heran, di hari raya Idul Fitri banyak bertebaran ucapan-ucapan permohonan maaf lahir dan batin, baik secara lisan maupun tulisan.
Bukan sekadar tren, tapi memang ada makna besar dibalik ucapan itu. Kebesaran hati untuk saling memaafkan adalah nilai dan makna utama dari lebaran.
Jadi, jika ada momen kesempatan baik untuk saling memaafkan, kenapa tidak kita manfaatkan dengan setulus-tulusnya ? Sebab, itulah esensi di hari kemenangan.
Selain menang dalam menahan hawa nafsu selama ramadan juga menang dalam melawan ego dan kesombongan.
Ternyata ibadah itu bukan hanya tentang keimanan kepada Allah SWT tetapi juga tentang hubungan yang baik dengan sesama.
Dengan saling memaafkan, seperti ada perasaan yang lega dan tenang. Tentu saja ini akan menghindarkan kita dari penyakit hati yang bisa menjauhkan kita dari kebaikan, rezeki dan keberkahan lainnya.