Sore ini aku mengajak anak perempuanku, motoran ke daerah Tanjung Beringin, sekitar satu jam dari rumah, tepatnya ke desa Pekan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.
Tanjung Beringin ini merupakan salah satu kecamatan di Serdang Bedagai. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan dan bersuku Melayu.
Tak heran, karena memang di sini lah dulu pusat kerajaan Melayu berdiri, yaitu kerajaan Bedagai yang dipimpin oleh Tengku Ismail yang memiliki silsilah leluhur Tengku Ostman Raja dari kerajaan Deli.
Kerajaan Bedagai merupakan kerajaan Islam Melayu yang cukup berjaya kala itu. Salah satu simbol kejayaannya terlihat dari berdirinya masjid Jamik Ismailiyah.
Bukan hanya sebagai tempat ibadah umat muslim, faktanya masjid Jamik Ismailiyah juga dijadikan sebagai pusat syiar Islam dan pusat pemerintahan kerajaan kala itu.
Hal ini terbukti dengan adanya bangunan istana di komplek dalam masjid, tepatnya di bagian selatan masjid.
Meski sudah tidak utuh, namun tatanan istana itu masih ada dan masjid juga tidak diubah bangunannya, kecuali untuk renovasi dan pemeliharaan saja, tanpa mengubah bentuk aslinya.
Di halaman samping masjid, sisi selatan dan barat terdapat komplek makam kerajaan Melayu dan keluarganya, seperti Tengku Ismail dan kedua anaknya yaitu Tengku Rahmat dan Tengku Harun Al Rasyid.
Masjid berarsitektur Melayu kental ini memiliki dominan warna coklat, putih, emas dan biru. Keberadaan menara cantik di sisi kiri masjid menambah keindahan bangunan bersejarah ini.