Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Efek Domino BI Dukung Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 Melalui Cross-Border Payment Connectivity

22 Mei 2023   12:20 Diperbarui: 22 Mei 2023   12:52 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Efek Domino Cross-Border Payment Connectivity (sumber:olah infografis/berbagai sumber bi.go.id,asean2023.id,dll)

Beberapa waktu lalu, saya sempat menikmati kuliner yang tidak ada pelayannya. Yang tersaji di meja makan hanya daftar menu dan papan QRcode. Sempat bingung, karena biasanya untuk memesan makanan, saya selalu memanggil pelayan dan ia mencatat pesanan saya. Tapi kali ini beda, saya memesan makanan tanpa pelayan, melainkan melalui scan QRcode yang ada di atas meja. Disitu akan langsung muncul daftar menu dan daftar pesanan kita. Tinggal klik klik selesai. Tidak lama, pesanan akan datang. Begitu juga saat akan membayar, kita tidak perlu repot-repot mengantri di meja kasir, karena kita bisa langsung membayar dengan scan barcode melalui QRIS di handphone. Sekali klik langsung beres.

Harus diakui, era serba teknologi saat ini, menawarkan begitu banyak kemudahan dan kecepatan bagi kita dalam beraktivitas. Oleh karena itu, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus bisa menyesuaikan diri dan akrab dengan teknologi kekinian, jika tidak ingin tergerus oleh zaman. Teknologi harus dipergunakan sebaik dan semaksimal mungkin agar bisa memberi manfaat bagi kita, sebab teknologi modern bak dua mata pisau, di satu sisi bisa memberi dampak positif bagi kehidupan, namun di sisi lain justru bisa memberi dampak negatif bagi kehidupan. Semuanya bergantung bagaimana kita bisa mempergunakan teknologi, apakah untuk hal-hal positif atau sebaliknya untuk hal-hal negatif.

Koneksi Pembayaran Digital yang Semakin Mendunia

Inovasi pembayaran digital yang sudah semakin akrab dengan masyarakat membuat pihak perbankan tak mau ketinggalan dalam fase teknologi finansial terbarukan. Mereka berlomba-lomba menciptakan produk inovasi keuangan digital yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Hasilnya, kini masyarakat pun telah terbiasa untuk bertransaksi keuangan secara digital.

Menurut data riset dari InsightAsia yang dilansir dari laman bi.go.id, pengguna dompet digital mencapai 74 % di tahun 2022, dan angka ini mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yang berada di angka 44 %.

Ini artinya, masyarakat sudah semakin akrab dengan pembayaran atau transaksi jenis online untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Perlahan namun pasti, sistem pembayaran tunai pun mulai ditinggalkan, terutama di sektor publik yang memiliki konsep modernitas, seperti restoran, destinasi wisata, mall, transportasi terbaru, dll.

Semakin tingginya pengguna dompet digital maka ini akan berbanding lurus dengan kemajuan pembayaran digital melalui QRIS, sebab QRIS sendiri merupakan suatu barcode yang berisi berbagai informasi dan dapat dipindai melalui smartphone serta terkoneksi dengan berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran, termasuk berbagai merk dompet digital.

Dengan demikian, sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) ini dapat digunakan untuk seluruh aplikasi pembayaran digital di merchant-merchant yang berlogo QRIS.

Menyadari akan hal ini, bank Indonesia merasa perlu untuk melebarkan sayap sistem pembayaran QRIS ke kancah yang lebih luas. Jika selama ini QRIS hanya dapat digunakan di dalam negeri, kini sudah saatnya QRIS mengepakkan sayap mendunia sehingga dapat digunakan di luar negeri.

Hal ini bertujuan agar pembayaran digital tidak hanya berorientasi pada sehatnya pasar keuangan Indonesia di tingkat lokal saja tapi juga dapat memenuhi kebutuhan sehatnya pasar keuangan di tingkat internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun