Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Laki-Laki Bermain Boneka, Kenapa Tidak?

16 Januari 2023   16:59 Diperbarui: 16 Januari 2023   17:33 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak laki-laki bermain boneka (sumber:via lifestyle kompas)

Masa anak-anak adalah masa-masa bermain. Lewat aktivitas bermain, anak akan belajar banyak hal, melatih otot-otot motoriknya, merangsang otak dan meningkatkan kualitas kesehatannya.

Ketika ada pengkotak-kotakan dalam aktivitas bermain, dimana anak laki-laki tidak boleh bermain boneka, maka sudah saatnya para orangtua masa kini menghalau rasa cemas yang berlebihan dan turut mengedukasi masyarakat lainnya bahwa tidak ada masalah jika anak laki-laki bermain boneka.

Berikut beberapa hal bijak yang bisa dilakukan orangtua terhadap anak laki-laki yang bermain boneka :

Pertama, luangkan waktu yang cukup untuk menemani anak bermain. Selipkan pengertian-pengertian khusus kepada sang anak, misalnya tentang peran seorang ayah, tentang tanggungjawab, dll, tentu saja dengan bahasa yang sederhana dan dimengerti oleh anak melalui boneka tersebut.

Kedua, berikan edukasi seks dini. Edukasi seks ini dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti mengenalkan tentang perbedaan laki-laki dan perempuan, mengajarkan bagaimana melindungi bagian sensitif tubuh kita, bagaimana menghargai lawan jenis, dll.

Ketiga, pilih boneka yang sesuai usia dan peruntukannya. Selain aman untuk tingkat imajinasinya, boneka yang sesuai dengan usia anak dapat mengirim pesan edukasi yang lebih mudah diterima anak-anak.

Keempat, jalin komunikasi yang baik. Komunikasi adalah salah satu bagian terpenting dari proses parenting. Maka jangan pernah abai dengan komunikasi bersama anak. Anak-anak yang berada di keluarga dengan komunikasi yang baik akan tumbuh menjadi anak-anak yang mampu mendefinisikan dirinya sendiri, memahami mana yang baik dan tidak baik serta memiliki kemampuan problem solving yang lebih baik.

Kelima, stop segala bentuk kekerasan. Hindarkan anak-anak dari segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal. Jauhkan anak dari drama traumatik yang akan berefek pada jangka panjang kehidupannya.

Keenam, ciptakan bonding yang baik. Bonding yang tercipta kuat antara orangtua dan anak dapat memengaruhi keamanan dan kenyamanan bagi keduanya. Bonding ini dapat diciptakan melalui banyak cara, seperti melakukan aktivitas menyenangkan bersama-sama, memberikan pelukan hangat, saling mendoakan atau becanda dan tertawa bersama.

Ketujuh, beri batasan waktu dalam bermain. Sebaiknya orangtua memberi batasan waktu bermain anak. Anak harus diajarkan disiplin waktu, dimana ia boleh bermain, dimana ia harus beristirahat, makan, mandi atau melakukan aktivitas lainnya.

Pada akhirnya, boneka tidak memengaruhi perilaku menyimpang anak, selama orangtua mampu bersikap bijak dalam mendidik dan membesarkan anak. Tidak ada hal terbaik bagi tumbuh kembang anak selain kasih sayang dan perhatian yang tulus dari orangtua serta dukungan dari lingkungan sekitar yang sehat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun