Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Manfaat Berbelanja Bersama Anak ke Pasar Tradisional

5 Agustus 2022   11:30 Diperbarui: 7 Agustus 2022   17:04 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Minggu saatnya hari bersama keluarga. Orangtua pada umumnya libur kerja dan anak-anak juga libur sekolah. Akan banyak waktu yang bisa dihabiskan bersama-sama. 

Tidak perlu rekreasi jauh-jauh apalagi jika sampai menguras kantong, cukup quality time dirumah atau di sekitar rumah dengan melakukan aktivitas bersama, seperti memasak, membuat kue, berkebun, membersihkan rumah, merawat binatang piaraan, menonton film, karaoke, olahraga di sekitar komplek atau mengajak anak berbelanja ke pasar tradisional.

Aktivitas sederhana namun jika dilakukan dengan penuh kasih sayang maka bisa menjadi bonding yang baik antara orangtua dan anak. Orangtua bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk anaknya dan anak dapat memiliki waktu yang lebih banyak bersama orangtuanya.

Manfaat Berbelanja ke Pasar Tradisional Bersama Anak

Barangkali kita sudah kerap mengajak anak berbelanja atau hanya sekadar jalan-jalan ke mal atau supermarket. Selain mal dianggap sebagai pusat perbelanjaan yang nyaman, bersih, dan sejuk, kebanyakan para orangtua dapat memanfaatkan mal untuk menitipkan anak-anak ke pusat bermain saat mereka berbelanja. Jadi, sementara ibunya berbelanja kebutuhan dapur, anak-anak bisa menghabiskan waktu dengan bermain. 

Praktis memang, karena tentu ibu akan merasa lebih leluasa dalam berbelanja tanpa diikuti anak. Anak juga merasa gembira karena bebas bermain tanpa pengawasan ketat dari ibunya.

Atau, anak tetap mengikuti ibunya berbelanja namun minim komunikasi. Sang ibu sibuk memilih barang belanjaan yang telah tertata rapi dan lengkap, sementara anak harus mengikuti ke mana langkah ibunya, tanpa banyak kata. 

Jika ada komunikasi, barangkali karena anak meminta sesuatu kepada ibunya. Selebihnya, rata-rata tidak ada komunikasi yang intens diantara keduanya saat berbelanja di mall.

Namun, di balik "kenyamanan" tersebut ternyata ada banyak momen yang "hilang" pada aktivitas berbelanja bersama ibu dan anak. Padahal, seharusnya dengan aktivitas berbelanja ke mal bersama, bisa menjadi sarana bonding antara keduanya. 

Seharusnya, ibu dan anak bisa mendapatkan momen berkasih sayang yang lebih serta momen mengajarkan banyak hal kepada anak. Tapi semua momen berharga itu seolah hilang karena keduanya beraktivitas sendiri-sendiri. Sayang sekali, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun