Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Stop Memberi Saran Bercerai

4 Februari 2021   23:13 Diperbarui: 4 Februari 2021   23:21 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber:tirto.id)

Pada keadaan kejiwaan yang tidak stabil, tentu saja saran bercerai menjadi teridentifikasi oleh otak sehingga bisa berlanjut memberi pesan untuk melakukan tindakan bercerai.

Jadi, jangan pernah anggap sepele saran bercerai yang kita berikan kepada mereka yang tengah bermasalah dalam rumah tangganya. Ingat, kita tidak punya wewenang apapun terhadap kelangsungan pernikahan orang lain. Kita juga tidak tahu apa saja yang akan terdampak buruk dari sebuah perceraian yang kita sarankan. Jadi sebaiknya jangan pernah menyarankan untuk bercerai bagi pasangan yang sedang bermasalah.

Stop Beri saran Bercerai

Menghindari atau memberi saran bercerai adalah salah satu langkah kecil namun berdampak besar untuk membantu mengurangi angka perceraian di Indonesia. 

Data Peradilan Agama menunjukkan angka perceraian di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2019, angka perceraian mencapai 480.618 kasus yaitu mengalami peningkatan sebesar 1,08 % dibanding tahun 2018 yang mencapai angka 444.358 kasus.

Selain faktor internal rumah tangga, tidak dapat dimungkiri faktor eksternal juga turut andil dalam meninggikan angka perceraian yang terjadi di Indonesia, salah satunya faktor saran bercerai yang diberikan oleh pihak-pihak di luar pasangan menikah yang sedang bermasalah.

Begitu besarnya efek negatif  dari saran bercerai bagi pasangan menikah, sudah saatnya kita belajar untuk menjadi penengah yang baik bagi mereka yang bermasalah. 

Stop memberi saran bercerai, seberat apapun permasalahan mereka. Akan lebih bijak jika kita menyarankan hal-hal yang kiranya dapat memberi efek perbaikan dalam rumah tangga mereka. Hindari saran-saran yang dapat semakin menyulut pertengkaran dan memperkeruh keadaan.

Sebisa mungkin, jika kita memang terpaksa harus memberi saran, berikan saran yang mendinginkan suasana, misalnya mengarahkan ke sudut pandang agama atau ke hal-hal yang mengarah ke instropeksi diri sehingga mereka dapat menyadari kesalahan masing-masing dan mengambil langkah perbaikan rumah tangga ketimbang harus bercerai. 

Atau jika memang permasalahannya cukup pelik, seperti KDRT atau menikah lagi secara diam-diam, kita dapat menyarankan untuk coba berkonsultasi secara hukum, bisa dengan pihak kepolisian maupun ke advokasi kejaksaan yang salah satunya menangani hak-hak hukum bagi seorang istri yang suaminya menikah lagi secara diam-diam.

Sekali lagi, stop memberi saran bercerai. Namun, jika meski pada akhirnya mereka menempuh jalur perceraian juga, itu artinya di luar kuasa kita dan berlega hatilah, setidaknya mereka bercerai bukan atas andil saran dari kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun