Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Let's Read, Menjawab Tantangan Masa Depan Membaca

9 Januari 2021   23:51 Diperbarui: 10 Januari 2021   00:14 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Let's Read (tangkapan layar dari aplikasi Let's Read/dokpri)

Bagi seorang anak, buku lebih dari sekadar bacaan, tetapi merupakan impian, pengetahuan untuk masa depan sekaligus masa silam-NN

Di tengah gencarnya pemerintah dan para pegiat literasi menghidupkan gerakan literasi di Indonesia, salah satu sasaran utama dalam gerakan ini adalah bagaimana upaya mengenalkan budaya membaca pada kalangan anak-anak dengan metode yang menyesuaikan dengan tahapan usia mereka. Diharapkan anak-anak dapat memiliki minat baca dan mencintai buku sebagai bagian dari kebutuhan primer mereka.

Pengenalan budaya membaca harus dilakukan sejak dini agar memberikan efek manfaat secara jangka panjang baik pada diri seseorang, lingkungan maupun bangsa dan negara. Hal ini tidak lain karena membaca merupakan aktivitas edukasi yang dapat membentuk cara pandang dan karakter seseorang melalui ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari membaca. Semakin banyak membaca maka semakin luas cara pandangnya dan semakin bijak ia dalam bersikap.

Dengan membaca, selain untuk mendapatkan berbagai macam ilmu dan informasi, anak-anak juga dapat dilatih secara mandiri sejak dini agar memiliki karakter yang kuat (character building) dalam pemecahan suatu masalah (problem solving) serta mampu menjadi pribadi yang tangguh dalam kehidupan sosialnya.

Fakta Literasi Di Indonesia

Berdasarkan data UNESCO melalui laman kominfo.go.id, Indonesia berada di peringkat dua paling bawah tingkat dunia dalam hal literasi. Data menyebutkan, minat baca di Indonesia hanya mampu berada pada angka 0,001% yang artinya dari 1000 orang hanya 1 orang yang memiliki minat membaca dengan baik. Sungguh memprihatinkan, bukan ?

Padahal kita tahu, Indonesia adalah negara berkembang yang kaya akan sumberdaya alam dan budaya, semestinya ini menjadi salah satu tolok ukur bagi Indonesia untuk membuktikan pada dunia bahwa budaya membaca masyarakat kita mampu berada di level yang lebih tinggi karena tersedianya fasilitas dan akses membaca yang lebih baik. Namun faktanya, kita belum bisa bernafas lega dengan pencapaian literasi Indonesia yang masih berada jauh dari harapan.

Meski demikian, bukan lantas kita menyerah begitu saja dengan keadaan. Justru ini harus menjadi pelecut bagi kita agar literasi di Indonesia dapat terus meningkat. Tentu saja ini bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tapi juga menjadi tanggungjawab kita bersama. Persoalan literasi negeri bukan hanya bicara program dan kebijakan tapi juga sudah menyentuh ranah nurani kita. Akankah hati kita akan tergerak untuk turut mendukung gerakan meningkatkan literasi Indonesia dengan cara kita masing-masing ?

Membaca Itu Menyenangkan

Isu tentang literasi masih menjadi salah satu isu yang cukup hangat diperbincangkan. Berbagai upaya dan gerakan dilakukan, baik oleh pemerintah dan stake holder maupun oleh para pegiat literasi Indonesia. Meski berbeda-beda program kerja namun tetap bermuara pada satu tujuan yang sama, yaitu bisa membangkitkan minat baca masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun