Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sepuluh Tips Sederhana Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru

7 November 2017   15:00 Diperbarui: 7 November 2017   21:49 2487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: careercitycollege.ca

Dalam proses pengembangan karir biasanya tidak lepas dari istilah mutasi kerja atau pindah kerja baik hanya bergeser lokasi kerja, pindah bagian atau bahkan pindah keluar daerah. Pada beberapa instansi bahkan mewajibkan mutasi kerja sebagai salah satu syarat pengembangan karir. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab seseorang yang ingin meningkatkan jenjang karirnya tentu harus melewati beberapa tahapan sebagai uji wawasan dan kemampuan dalam penguasaan pekerjaan dengan lingkup yang lebih luas baik secara teknis maupun hubungan sosialnya.

Tidak dapat dimungkiri, tidak sedikit mereka yang gagal melewati tahap ini. Selain kurangnya pengetahuan dan skill yang dimiliki, ada faktor lain yang tak kalah pentingnya yaitu kurangnya kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja yang baru. Kebanyakan mereka yang gagal ini telah terbiasa dengan kenyamanan di tempat kerja lama sehingga enggan untuk keluar dari zona nyamannya. Begitu keluar mereka seperti "terkejut" dan sulit untuk beradaptasi. Ada yang pada akhirnya bisa beradaptasi namun membutuhkan waktu yang lama atau bahkan ada yang gagal beradaptasi sama sekali.

Proses adaptasi bagi seorang pekerja bukan hanya beradaptasi dengan jenis pekerjaan yang baru tapi juga bagaimana beradaptasi dengan rekan-rekan kerja yang baru. Mungkin jika adaptasi pekerjaan yang baru dapat dipelajari namun bagaimana adaptasi dengan rekan kerja baru yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda satu sama lain ? tentu bukan perkara mudah bagi mereka yang memiliki kecenderungan sulit beradaptasi. Bukan perkara mudah namun bukan berarti tidak bisa diupayakan.

Saya salah satu contoh orang yang punya kecenderungan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Jika bisa pasti butuh waktu yang tidak sebentar. Salah satu penyebab utama saya adalah cuek dan kurang memiliki kepedulian dengan orang lain. Pada awalnya saya punya prinsip, selama saya tidak mengganggu orang lain maka apa yang saya lakukan adalah benar. Namun pada akhirnya saya menyadari bahwa prinsip tersebut lebih mengantarkan saya pada sifat dan sikap yang acuh tak acuh terhadap orang lain.

Pengalaman terbesar saya adalah ketika harus menerima kenyataan bahwa saya dipindahtugaskan oleh instansi dimana saya bekerja selama ini (7 tahun) ke instansi lainnya untuk tujuan peningkatan karir. Perasaan saya kala itu adalah sedih harus meninggalkan kantor dan rekan-rekan kerja lama sekaligus gamang apakah saya mampu di tempat kerja yang baru ? terutama soal adaptasi dengan rekan-rekan kerja yang baru. Jujur saja, salah satu faktor kenyamanan saya dalam bekerja adalah keberadaan rekan-rekan kerja dan hubungan baik dengan mereka. Jika itu tidak bisa saya ciptakan atau dapatkan pasti akan berdampak pada tingkat kinerja saya.

Menyadari hal tersebut, saya mulai belajar membuka diri untuk beradaptasi dengan rekan-rekan kerja baru saya. Saya belajar membaca dan memahami setiap karakter mereka sehingga saya dapat menyesuaikan diri dan bergabung menjadi bagian dari mereka dan bagian dari instansi yang baru.

Sekali lagi saya katakana bahwa sulit beradaptasi bukan berarti tidak bisa beradaptasi. Ketika ada kemauan pasti akan ada jalan untuk mengupayakannya. Berdasarkan pengalaman saya dan beberapa rekan kerja lainnya, ada beberapa tips yang dapat membantu kita untuk dapat mengatasi atau setidaknya meminimalkan segala bentuk permasalahan selama proses adaptasi di lingkungan kerja yang baru, yaitu :

  • Tersenyum adalah bentuk keramahan yang paling sederhana. Senyum menggambarkan pribadi kita yang ramah dan menginginkan pertemanan yang baik. Jadi jangan lupa untuk selalu menebarkan senyuman.
  • Memperkenalkan diri terlebih dahulu adalah prinsip utama bagi seorang pendatang baru. Jangan menunggu orang lain menanyakan siapa kita, tapi harus kita yang memulai menawarkan pertemanan dengan cara memperkenalkan terlebih dahulu. Dengan demikian, orang lain akan merasa dihargai.
  • Bertanyatentang mekanisme pekerjaan yang baru pada rekan kerja yang baru adalah salah satu trik untuk membuka komunikasi dan kerjasama yang baik. Bagaimanapun rekan kerja adalah partner kerja kita dimana tanpa mereka kita tidak akan sanggup menyelesaikan pekerjaan dengan optimal. Selain itu, dengan kita bertanya maka orang lain akan merasa dibutuhkan sehingga diharapkan akan memberi dampak positif dalam hubungan kerja yang baru.
  • Bergabung di jam istirahat dapat dilakukan jika memang memungkinkan. Tidak ada salahnya kita ikut bergabung meski hanya sekadar ngobrol ringan atau makan siang bersama. Momen jam istirahat adalah momen yang santai sehingga lebih mudah untuk saling mengenal satu sama lain.
  • Bergabung di group sosial internal kantor. Jaman sekarang, teknologi semakin canggih. Pertemanan bukan hanya di dunia nyata tapi juga sudah dapat dilakukan secara digital. Berbagai media sosial dan chatt begitu banyak bertebaran sehingga dapat dimanfaatkan untuk ajang silahturahmi atau sekadar ngobrol dengan orang-orang sekitar kita. Dengan bergabung maka kita akan lebih banyak mendapat informasi dan sebagai wujud bahwa kita memang ingin bergabung menjadi bagian dari mereka.
  • Berempati dapat dilakukan mulai dari hal-hal yang kecil, misalnya membantu rekan kerja ketika kesulitan dalam pekerjaannya, menawarkan pulang kantor bersama, mengucapkan selamat ulangtahun atau hanya sekadar meminjami gunting atau pulpen.
  • Memberi juga dapat dilakukan. Tidak harus sering dan tidak harus barang mahal. Memberi misalnya sesekali membawakan roti atau makanan ringan untuk rekan kerja. Atau bisa juga membawakan masakan kita untuk mereka. Memberi disini bukan dilihat dari apa yang kita berikan namun lebih dimaknai sebagai bentuk kekeluargaan.
  • Menjadi diri sendiri tetap harus dilakukan. Harus diingat bahwa menjadi bagian dari mereka bukan berarti menjadi mereka. Kita bergabung tapi tetap menjadi diri sendiri. Tetap menjadi diri sendiri ini penting sebagai filter mana yang baik dan mana yang buruk.
  • Selalu berpikir positif akan membantu kita untuk mengurangi segala bentuk kegamangan dan kecurigaan yang berlebihan dimana pada akhirnya dapat menjadi boomerang bagi diri kita sendiri. Yakinlah bahwa pikiran yang positif akan membawa situasi dan kondisi menjadi positif juga.
  • Berdoa adalah tips terakhir namun yang paling utama. Mengapa ? sebab saya percaya bahwa kekuatan doa dapat mensugesti diri untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada siapapun dan dimanapun. Jadi jangan lupa selalu awali pekerjaan dengan doa agar Tuhan juga selalu menjaga kita terutama saat dalam bekerja.

Bagi siapa saja yang memiliki karakter seperti saya barangkali 10 tips sederhana diatas dapat membantu. Kunci sebenarnya ada pada diri kita sendiri. Yang dapat mengendalikan kondisi adalah kita sendiri. Mau dibuat nyaman atau tidak. Dan saya memilih untuk nyaman. Saya belajar membuka diri. Saya belajar menerapkan 10 tips diatas. Bagaimana dengan kalian ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun