Mohon tunggu...
Fidya Rizky
Fidya Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Mahasiswi yang sedang belajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Simak Pemerolehan Bahasa Kedua Anak, Yuk!

23 Maret 2021   21:31 Diperbarui: 23 Maret 2021   21:39 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
second language / www.stmary.dcdsb.ca

Bahasa ibu dan bahasa kedua itu berbeda. Bahasa ibu biasa disebut dengan bahasa pertama sebab bahasa yang pertama kali anak pelajari adalah bahasa ibunya sendiri. Sedangkan bahasa kedua adalah bahasa lain yang anak pelajari dan bukan berasal dari bahasa ibunya sendiri. Bahasa ibu yakni bahasa yang pertama kali dipakai anak dalam berkomunikasi dengan orang tuanya dan menjadikan bahasa ibu sebagai alat komunikasi sehari-hari.

Bahasa kedua adalah bahasa yang dipakai dan digunakan seorang anak ketika mereka telah mendapatkan bahasa pertama. Bahasa kedua dapat merujuk pada bahasa apapun, baik itu bahasa yang dipelajarinya setelah bahasa ibu. Dengan kata lain bahasa kedua dapat disebut sebagai bahasa ketiga, ke-empat dan lain seterusnya.

Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung didalam otak anak ketika ia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibu. Pembelajaran bahasa anak berkaitan dengan proses yang terjadi pada anak ketika ia mempelajari bahasa kedua setelah memperoleh bahasa pertama. Dapat dikatakan pemerolehan bahasa berkaitan dengan bahasa pertama sedangkan pembelajaran bahasa berkaitan dengan bahasa kedua.

Faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa kedua

  • Motivasi, maksudnya adalah dengan adanya motivasi atau dorongan dari dalam diri seorang anak untuk mempelajari bahasa kedua. Motivasi ini bisa mendorong seorang anak untuk belajar bahasa kedua dengan tujuan untuk membuat anak mampu berkomunikasi atau berinteraksi dengan suatu kelompok tertentu atau bisa juga untuk memperoleh suatu pekerjaan dimasa depan anak nantinya.
  • Bahasa Pertama, pemerolehan bahasa kedua pada anak dapat dipengaruhi oleh bahasa pertama, karena semakin sering ia terbiasa untuk merespon stimulus yang datang padanya, semakin besar juga ia memperoleh bahasa.
  • Lingkungan, lingkungan bahasa ini ada dua macam, yakni lingkungan formal dan informal. Dalam lingkungan formal anak difokuskan pada kaidah-kaidah bahasa yang dipelajari secara dasar, biasanya pembelajaran ini dilakukan disekolah atau tempat les. Sedangkan dalam lingkungan informal anak belajar tanpa adanya batasan ruang, waktu dan tempat. Lingkungan informal biasanya didapatkan ketika anak sedang bersama teman sebaya, orang tua dan bahasa yang biasanya ia gunakan ditempat kelompok belajar.
  • Usia, usia sangat berpengaruh dalam pemerolehan bahasa kedua. Sebab saat anak masih berusia dini seluruh instrument besar pada manusia terbentuk baik itu kecerdasan maupun kecakapan psikis anak. Saat anak berusia 4-5 tahun ini merupakan usia yang tepat dalam mendapatkan rangsangan pada perkembangannya.

Mengenalkan Bahasa Kedua Pada Anak

Waktu yang baik untuk mengenalkan bahasa kedua adalah sejak anak masih berusia dini. Sebab jika anak masih berusia dini semakin banyak juga waktu yang tersedia untuk anak belajar mengenai bahasa yang baru. Lalu, usia anak yang masih dini lebih mudah menerima pembelajaran yang baru. Saat anak memasuki usia 3 tahun, anak sudah mulai fasih dalam menggunakan bahasa ibu. Pada usia ini juga anak sudah mulai bisa untuk diajarkan tentang bahasa baru.

Manfaat Belajar Bahasa Kedua dan Seterusnya Pada Anak

Apabila seorang anak belajar bahasa selain dari bahasa ibunya itu akan meningkatkan kemampuan anak untuk berpikir secara kritis, kreativitas seorang anak dan fleksibilitas pikiran pada anak. Dengan mempelajari bahasa secara berulang mampu meningkatkan kekuatan otak dan ingatan anak sendiri. Semakin dini anak dikenalkan dengan bahasa baru, semakin mudah juga anak untuk anak menerimanya. Karena pada usia anak yang masih dini, otak dapat menerima dengan cepat tentang bahasa maupun suara yang baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun