Mohon tunggu...
Fidya Rizky
Fidya Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Mahasiswi yang sedang belajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini

9 Maret 2021   20:57 Diperbarui: 9 Maret 2021   22:07 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
language at all ages (https://ilslearningcorner.com/)

Pada masa anak usia 0-6 tahun, jumlah sel-sel otak anak memiliki perkembangan yang besar untuk mendapatkan informasi tentang aspek perkembangannya. Ada masa yang biasa disebut masa Golden Age atau masa ke-emasan. Pada masa ini menjadi sebuah fondasi bagi tumbuh kembang manusia yang dipengaruhi oleh pengalaman belajar. Saat anak mencapai usia 5 tahun, perkembangan otak anak akan mencapai perkembangan otak yang sangat pesat.

Bahasa Reseptif sendiri adalah kemampuan anak untuk memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca. Kemampuan ini bersifat sebagai masukan. Bahasa reseptif diperoleh dari pengalaman belajar anak yang menghubungkan lambang bahasa yang diperolehnya melalui pendengaran dan pengamatan yang bertujuan untuk memahami mimic dan nada suara yang kemudian akan mengerti arti kata. Kemampuan anak dalam bahasa reseptif ini dapat membuat anak memahami kata-kata, kalimat, cerita dan peraturan. Dengan bahasa reseptif seorang dapat dapat memahami bahasa sehingga komunikasinya dapat berhasil. Memahami bahasa menjadi dasar bagi anak usia dini untuk belajar kepada tahap perkembangan berikutnya seperti membaca dan menulis sebagai alat belajar serta beraktivitas.

Jika anak berada dapat kesulitan dalam bahasa reseptif dapat menyebabkan anak kesulitan dalam mendapatkan perhatian dan mendengarkan, seperti dalam kegiatan belajar dan beraktivitas karena anak belum mampu untuk menanggapi pertanyaan atau permintaan yang tepat. Salah satu karakteristik anak adalah meniru apapun yang orang dewasa katakan, baik dari kata maupun bagaimana pelafalannya. Budaya literasi sejak dini dapat dilakukan untuk meningkatkan bahasa reseptif anak.

Perkembangan Bahasa Reseptif Anak Usia 0-12 Bulan

  • Saat anak mencapai usia 0-3 bulan biasanya saat orang sekitar atau terdekatnya mengeluarkan suara anak akan mencari dimana sumber suara itu dan anak juga sudah mulai bisa membedakan suara percakapan dengan yang lain.
  • Saat anak mencapai usia 3-6 bulan biasanya anak sudah mulai merespon suara yang ia dengar dan mulai mengenali suara-suara disekitarnya.
  • Saat anak mencapai usia 6-9 bulan anak sudah mulai paham ketika ia dipanggil namanya maka ia akan menoleh dan mulai memahami beberapa kata.
  • Saat anak mencapai usia 9-12 bulan anak sudah banyak memahami kata yang diucapkan oleh orang sekitarnya.

Perkembangan Bahasa Reseptif Anak Usia 1-3 Tahun

  • Saat anak mencapai usia 1-1,5 tahun anak sudah memahami instruksi secara lisan tanpa memerlukan gerakan atau menunjukkan bendanya seperti misalnya "ambil boneka".
  • Saat anak mencapai usia 1,5-3 tahun anak sudah dapat menujuk dengan tepat pada gambar yang menujukkan benda atau hewan-hewan yang familiar saat ditanya, sudah dapat menikmati cerita dan dapat membedakan suara percakapan dengan suara yang lain.

Perkembangan Bahasa Reseptif Anak Usia 3-5 Tahun

  • Saat anak mencapai usia 3-4 tahun anak sudah mulai memahami kata antonim seperti besar-kecil, jauh-dekat, mampu memahami kata perintah seperti saat ia diperintahkan untuk meyimpan buku diatas meja, sudah mulai menjawab pertanyaan dengan kata tanya, mulai tertarik dengan cerita dan mendengarkan cerita dalam jangka waktu yang lama, mendengarkan suara tv dengan volume keras dan dapat mendengar ketika dipanggil oleh orang sekitar meskipun jaraknya bisa dibilang tidak terlalu jauh atau terlalu dekat.
  • Saat anak mencapai usia 4-5 tahun anak sudah mulai bisa memahami perkataan tentang orang disekitar baik dirumah maupun disekolah dan mampu memperhatikan cerita pendek dan mampu menjawab pertanyaan seputar mereka.

Hal penting dalam pengembangan bahasa reseptif

  1. Perhatian dan konsentrasi, melakukan aktivitas tanpa adanya gangguan dan mampu menahan upaya cukup lama untuk menyelesaikan tugas.
  2. Keterampilan pra-bahasa, cara kita berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata dan mencakup hal-hal seperti gerakan tubuh, ekpresi wajah, kontak mata dan lain-lain.
  3. Keterampilan sosial, kemampuan untuk terlibat dalam interaksi dengan orang lain.
  4. Keterampilan bermain, keterlibatan dalam aktivitas yang dapat memotivasi diri yang dikaitkan dengan kesenangan dan kenikmatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun