Mohon tunggu...
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari-hari Ramadhan di Kampus

1 Juli 2014   04:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjalani hari-hari di awal ramadhan dengan berada di lingkungan kampus Universitas  Mulawarman. Hidup mandiri dan jauh dari orangtua. Keadaan kini sudah mulai sepi karena banyak mahasiswa yang memilih untuk pulang kampung. Siang tadi saat Saya melintas di kampus dan mencoba untuk mampir di beberapa sekretariat organisasi yang saya ikuti. Keadaannya tidak seperti biasa yang selalu ramai di kunjungi oleh mahasiswa. Kini hanya angin sepoi-sepoi dan beberapa kucing yang mencari makan tak terurus.

Walaupun kampus sudah tampak sepi, tetapi masih ada beberapa mahasiswa yang masih bertahan di kampus. Sama seperti Saya, beberapa mahasiswa Bidik Misi(Beasiswa Dikti) memutuskan untuk bertahan di Kampus karena menunggu surat pengganti slip spp yang diberikan oleh pihak Rektorat Universitas Mulawarman. Karena SPP tersebut yang harus diambil sendiri akhirnya harus menunggu surat tersebut diambil barulah kemudian bisa untuk pulang kampung.

Walaupun kini rasa sedih dihati karena tidak bisa berpuasa bersama keluarga, tapi hal itu bisa terobati  dengan adanya teman-teman yang sudah Saya anggap sebagai keluarga. Bersama mereka yang masih bertahan saling melengkapi dan saling membantu satu sama lain. Saling menghibur ketika yang lain bersedih dan berbagi kegembiraan ketika itu membuat yang bisa merasa senang.

Seperti contohnya tadi sore (30/06) kami dalam Keluarga Mahasiswa Bidik Misi Universitas Mulawarman(GAMADIKSI UNMUL) mengadakan kegiatan Rapat persiapan penyambutan mahasiswa baru 2014 sekaligus diakhiri denga buka bersama. Sungguh dalam kegiatan itu bisa terasa suasana kekeluargaanya ketika kita mampu untu meresapi makna keluarga itu sendiri dalam perilaku dan interaksi kita.

Saat ini kami menunda kepulangan kami bukan karena tak rindu akan rumah. Tetapi keadaan dan karena ingin segera mencapai mimpi-mimpi kami. Semoga dengan menunda untuk bersenang-senang sekarang membuat kesuksesan itu juga semakin dekat dengan kami. Semoga ada hikmah dibalik semua yang terjadi ini.

Samarinda, 30 Juni 2014 10:52 PM

Ahmad Fadli Fidiradmaja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun