Mohon tunggu...
Fidiar_
Fidiar_ Mohon Tunggu... Penulis - Hello, welcome in this room. Enjoy and happy reading!

www.goresanpenakreatif.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Teduh

25 Februari 2019   16:07 Diperbarui: 26 Februari 2019   11:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teduh..
Terdengar gemercik hujan yang jatuh diatas tanah gersang yang hendak berubah menjadi tandus...
Terdengar bersenandung
Hujan bernyanyi

Teduh..
Di kala bibirnya menyunggingkan senyum lebar
Menyudutkan senyuman lebarnya
Di atas pelupuk mata yang sudah sembab 

Senyumnya mengisyaratkan
Tiada guna mengerucutkan bibir begitu lama
Memikirkan ranting-ranting pohon yang tak akan pernah berkamuflase
Ia pandai, memenangkan hati si peri kecil yang berniat berhenti  mengepakkan sayapnya

Teduh..
Seperti pelangi
Telah mewarnai langit-langit gelap
Semu menjadi ramai

Teduh...
Tiada tiang pasak yang mengulunnya untuk berhenti tersenyum lebar
Pada daun kering yang nampak muram menjatuhkan dirinya di atas tanah basah
Pada gugurnya bunga yang sudah terusik tentang genangan yang sudah larut dengan teriknya panas, begitu saja... 

Teduh... 
Di kala ia tak beralasan bertebar pesona
Pada rumput ilalang yang membual cinta padanya
Pada bunga-bunga cantik yang tumbuh diatas tanah imitasi

Teduh...
Senyumannya memeluk luka
Di atas pelupuk mata, tiada salah
Di atas genangan yang sudah terserap oleh tanah subur

Di atas bayang-bayang langit gelap
Mengantarkan sore menjadi malam
Bak dongeng sebelum tidur
Bayangnya selalu bercerita dalam ruang otak yang hendak ingin terlelap

Tergolek candu akan senyumannya
Tersadar, ia sudah menjadi pelangi diatas langit-langit muram
Di atas pelupuk mata yang sudah berubah menjadi sorot sinar bercahaya
Tanda pelangi tidak hadir hanya sehabis hujan, lagi..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun