Mohon tunggu...
Fidiar_
Fidiar_ Mohon Tunggu... Penulis - Hello, welcome in this room. Enjoy and happy reading!

www.goresanpenakreatif.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pejuang Pintu Terbuka

20 Februari 2019   14:35 Diperbarui: 20 Februari 2019   14:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: moriartywebdesign.com

Hentakan demi hentakan
Begitu terdengar nyaring
Terdengar tergesa-gesa
Hendak mencari - cari yang pasti 

Hentakan kedua kaki
Menentukan arah
Menentukan maksud
Pergi atau pulang

Terdengar cepat, ia berlari
Terdengar lambat, ia berjalan
Terdengar teriak, ia memohon
Terdengar penolakan, ia bungkam 

Berlari ataupun berjalan
Tak tahu lagi bagaimana harus dibedakan
Hal terpenting dalam benaknya perihal map coklat dalam genggamannya
Harus berakhir di pintu mana? 

Memilih yang terbaik
Menyematkan yang baik
Menulis dari yang baik hingga yang paling terbaik
Lalu menunggu kembali jawaban yang pasti 

Mengirim pesan penuh keyakinan
Menerima pesan penuh degupan jantung bergetar
Penuh rasa keyakinan dalam diri
Pintu terbuka, ia akan pergi tuk memasuki

Kedua matanya memutar ke kiri dan ke kanan
Memutar tubuhnya ke depan ataupun ke belakang
Tangannya mengetuk pintu demi pintu
Dalam harapan yang besar, ia akan mendapatkannya

Ada rasa ingin menyerah
Ada rasa takut menghampiri
Ada rasa bosan mengetuk dalam dalam hati
Pintu terbuka lalu tertutup kembali

Besar harapannya
Besar mimpi-mimpinya
Bersujud dalam khusyuk doanya
Pintu terbuka dan menerimanya

Ia yang berjuang
Ia yang akan menerimanya
Tiada janji setia dan pasti yang dapat ditemukan dimuka bumi ini
Selain janji Sang Pencipta yang selalu menyertai senantiasa sepanjang waktu 

Seulas senyuman terbit di wajahnya
Keringat yang sudah menjadi peluh lelahnya
Seakan berubah menjadi tetesan embun yang memberikan kesejukan pada rumput ilalang
Saat, pintu sudah terbuka lebar menerimanya . . . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun