Mohon tunggu...
Andriawan
Andriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HASIL SEBUAH PEMIKIRAN

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tanah dan Air dalam Kendi Melambangkan Kesatuan NKRI

18 Maret 2022   08:15 Diperbarui: 18 Maret 2022   08:21 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keputusan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur memang merupakan ide atau gagsan yang telah dipertimbangkan dan disepakati secara matang di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan menteri lainnya dengan tujuan untuk meratakan perekonomian dalam tatanan NKRI. Keputusan dan kesepakatan ini menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Meskipun banyak oposisi, pembangunan segera dilaksanakan. Berbagai kebutuhan untuk pembangunan gedung baru perlahan-lahan sedang dipersiapkan. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo akan menggelar upacara ritual Kendi Nusantara dengan mengumpulkan 34 tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur di Indonesia di Titik Nol IKN Nusantara, Minggu (14/3/2022).  

Pembangunan yang direncanakan dan disepakati oleh pemerintah ini  merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan NKRI modern yang akan membuat sejarah baru di dunia internasional dan membangun dunia yang adil, damai dan bersatu dalam wadah yang sama, yaitu Nusantara. Model persatuan ini dimanifestasikan secara simbolis, melalui tanah  dan air yang kemudian disatukan dalam kendi (ritual).  Dalam  kesempatan ini, Presiden Jokowi mengundang 34 perwakilan gubernur di 34 provinsi di Indonesia untuk datang dan harus membawa tanah dan air yang diambil dari provinsi masing-masing dan Presiden juga mengundang tokoh adat  dari berbagai provinsi dengan alasan kehadiran mereka, bisa juga menjadi simbol penyatuan adat dan budaya yang beragam di Nusantara. Tanah dan air ini dapat diambil dari tempat-tempat bersejarah  di provinsi yang bersangkutan.   Kemudian tanah dan air yang dibawa oleh para gubernur akan dimasukkan ke dalam kendi sebagai titik awal pembangunan IKN. Peleburan akan dilakukan dengan acara ritual Kendi Nusantara.

 

Tanah dan air yang didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia (dari 34 provinsi) tentu memiliki makna simbolis tertentu yang harus dicapai. Simbol tanah berarti sebagai tempat untuk berdiri, tumbuh dan berkembang dan penyedia sumber daya alam. Air memiliki makna simbolis sebagai sumber utama dalam mendukung proses kehidupan manusia dan mampu membersihkan bahkan memurnikan dari segala kotoran. Kombinasi tanah dan air dalam kendi ingin menunjukkan bahwa kita adalah negara Nusantara yang dari ujung Aceh hingga Papua dan kearifan lokal yang berbeda, dituangkan dalam simbolis tanah dan air kemudian dibuat menjadi satu sehingga menjadi frasa "Tanah Air". Dalam ritual Kendi Nusantara ini, pengumpulan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia menjadi kendi yang telah disiapkan. Air dan tanah ini mewakili semua suku dan agama dari masing-masing provinsi. Ritual ini berfungsi sebagai pemersatu bangsa sekaligus bagian dari masyarakat untuk keselamatan bangsa. Sebagaimana dimaksud adalah usaha, doa, ritual, dan keselamatan yang dimanifestasikan dalam tindakan nyata untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Ritual Jokowi adalah kegiatan biasa yang tidak melibatkan dukun, atau orang pintar untuk membaca mantra. Air dan penuangan tanah adalah simbolik. "Tanah" dan "air", jika  kedua  simbol   digabungkan itu akan beranak "Tanah Air".

Penutup

Jokowi mengatakan, ritual ini berarti penyatuan kebhinekaan dan persatuan yang kuat, khususnya dalam membangun IKN Nusantara. Keragaman di setiap provinsi bersatu dalam ritual ini. Di sinilah kebesaran seorang Jokowi menyandingkan tradisi daerah dan nasional dengan berkemah bersama para menteri, lembaga negara dan 34 gubernur se-Indonesia di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Kalimantan Timur sebagai Titik Nol IKN, Senin (14/3/2022). Itulah  cara sederhana yang dilakukan Presiden Jokowi untuk menyatukan kesatuan adat istiadat-simbol keterwakilan adat di seluruh nusantara - nasionalisme dalam persatuan dan kesatuan bangsa menuju Indonesia untuk bangkit bersatu dengan harapan menyatukan keinginan dan kemampuan memenangkan ibu kota yang baru di IKN Kalimantan Timur dari ibu kota DKI Jakarta. Materi tersebut akan menjadi saksi bisu momentum bersejarah antara Kepala Negara dan kepala daerah di Indonesia untuk menyatukan air dan tanah dari seluruh nusantara di lokasi IKN Baru bernama Nusantara. "Ini adalah bentuk kebhinekaan dan persatuan kita yang kuat di antara kita dalam rangka membangun ibu kota nusantara ini," kata Presiden Jokowi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun