Pernahkah anda para orang tua yang merasakan anak anda kurang semangat saat awal awal masuk sekolah baru? Atau pernahkah kalian para siswa merasa tidak bersemangat saat akan berangkat ke sekolah? Tahukah anda itu mungkin saja disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh siswa.
Rasa tidak nyaman adalah saat dimana seseorang tidak bisa enjoy atau menikmati sesuatu yang ada dan sedang terjadi disekitarnya. Dengan tidak adanya rasa nyaman di sekolah, maka siswa tidak akan bisa mengikuti kegiatan di sekolah dengan maksimal. Dan hal itu pun sangat berpengaruh pada prestasi siswa dalam menunjang perkembangan belajar dan potensi siswa.
Selain itu, banyak dampak lain yang bisa ditimbulkan oleh rasa ketidaknyamanan di sekolah. Contohnya, mereka akan kurang bersemangat saat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang membuat mereka akan kesulitan menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru,dan hal tersebut berdampak pada evaluasi kegiatan belajar mengajar yang biasanya berupa kegiatan latihan atau ujian.
Dampak yang ditimbulkan setelah itu adalah nilai dari latihan atau ujian mereka yang kurang maksimal yang berakibat mereka akan merasa tertinggal oleh teman temannya yang lain. Jika hal seperti ini terus terjadi, akan berdampak buruk pada psikis siswa. Kemungkinan yang bisa saja terjadi adalah mereka akan merasa semakin tidak nyaman berada di sekolah sampai kemungkinan terburuk yang akan terjadi adalah siswa akan sering bolos sekolah.
Disini dua diantara 10 fungsi Bimbingan dan Konseling yang dikemukakan oleh Uman Suherman yang dikutip oleh Sudrajat (2008) yakni fungsi adaptasi dan fungsi penyesuaian sangatlah dibutuhkan untuk mencegah terjadinya hal hal dan kemungkinan kemungkinan tersebut.
Fungsi adaptasi yang dimaksud adalah fungsi untuk membantu para pelaksana dan komponen pendidikan seperti kepala sekolah, staf, guru, bahkan lingkungan sekolah untuk menyesuaikan program atau kegiatan pendidikan dengan latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, kebutuhan para siswa.
Langkah langkah yang bisa dilakukan untuk menjalankan fungsi adaptasi dari bimbingan konseling ini yakni, pertama kenali dulu siswa siswa yang ada dalam sekolah tersebut, dapat dilakukan semacam tes psikologi ataupun pemberian quisioner atau angket  untuk mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya mengenai kepribadian setiap siswa.
Setelah itu, fungsi guru BK disini mulai dijalankan, yaitu membantu para guru dan staf bahkan kepala sekolah untuk memperlakukan para siswa dengan tepat, baik dalam memilih atau menyusun materi dan memilih metode yang tepat dalam pembelajarn sesuai kemampuan siswa. Bahkan disalah satu sekolah di Sidoarjo memiliki program khusus pada setiap senin pagi yang bertujuan untuk memotivasi dan mengecas semangat para siswanya dengan mengadakan Kelas Inspirasi Pagi (KIP) yang berisikan rangkaian kalimat kalimat motivasi bahkan kisah kisah inspiratif dan disampaikan langsung oleh kepala sekolah.
Program ini terbukti dapat membuat siswa yang semangatnya mulai berkurang merasa tersugesti untuk selalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Contohnya seperti peletakan taman atau gazebo yang dapat di manfaatkan para siswa untuk sekedar bersantai melepas kepenatan selama kegiatan belajar di kelas, bisa juga digunakan untuk pembelajaran diluar kelas agar siswa tidak bosan oleh pembelajaran yang melulu dilakukan didalam kelas, serta hal hal lain yang berhubungan dengan renovasi lingkungan demi menunjang kenyamanan para siswa.