Mohon tunggu...
0037333226
0037333226 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fica Afria Windiasari

enjoy your life

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sedikit Cerita tentang Ayah

24 Mei 2022   21:04 Diperbarui: 24 Mei 2022   21:13 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Definisi seorang ayah bagi setiap orang pasti berbeda -- beda. Selain ibu, ayah adalah sosok yang inspiratif bagiku. Seperti di artikel sebelumnya yaitu "Sedikit Cerita Tentang Mama", aku, Fica Afria Windiasari, sudah sedikit banyak bercerita tentang diriku yang sebagai anak perempuan pertama ini. 

Hal yang masih aku ingat jelas sampai sekarang yaitu waktu aku masih kecil ayah sering menggendong ku berkeliling kebun karena aku takut menginjak tanah tanpa alas kaki dan jalan pagi, katanya biar bisa merasakan embun dan pikiran jadi fresh hehe . 

selain itu, ayah juga sering mengajak ku ke sawah, terkadang hanya untuk menikmati udara segara atau hanya diminta duduk sembari menunggu ayah memotong kayu sambil bernyanyi bersama. 

Kata mama juga aku punya beberapa kemiripan dengan ayah seperti selera makanan, watak dan cara berbicara. Serta warna kulit dan alis yang hampir mirip dengan ayah. 

Selain itu, sampai sekarang pun aku merasa di depan ayah tetap menjadi anak kecil, karena aku masih sering diantar ayah bahkan untuk hal kecil seperti pergi ke swalayan hehe. 

Tapi, tidak melulu setiap aku keluar harus diantar ayah, dan bahkan ayah sering membiarkan ku untuk belajar bepergian sendiri tapi masih dalam batas wajar, agar terlatih menjadi gadis mandiri katanya. 

Jadi, disini aku juga akan sedikit bercerita tentang ayah ku yang bernama Jodi Santoso. Banyak orang yang bilang kalo nama ayah ku ini unik hehe. Aku pernah bertanya kepada ayah, apa dibalik nama itu ada arti atau makna tersirat di dalamnya. 

Tapi, ayah ku juga tidak tahu apa ada arti khusus atau tidak hehe. Tapi mungkin memang terdengar sedikit unik ya. Ayah ku lahir pada tanggal 02 Juni 1975 ayah adalah anak kelima,dari tujuh bersaudara. Lahir di keluarga yang mempunyai banyak anak membuat masa kecil yang ayah ku lewati juga tidak mudah, ditambah lagi karena pada waktu itu perekonomian keluarga ayah ku sangat tidak stabil. 

Jadi, ayah dan beberapa saudaranya tidak sempat mengenyam pendidikan bangku sekolah dasar sampai tuntas. 

Hingga akhirnya ayah dan beberapa saudaranya memutuskan harus banting tulang di usia yang masih terbilang kategori anak -- anak, yang pada dasar nya mempunyai hak untuk merasakan bangku pendidikan. Ayah pernah bercerita bahwa dulu ketika masa kecil nya itu, dia bekerja apapun pekerjaan yang bisa dikerjakan, karena waktu itu memang yang dipikirkan hanya untuk bertujuan agar tetap bisa bertahan hidup. 

Mulai dari menjadi buruh angkut, buruh tani, buruh bersih -- bersih, buruh mengembala hewan ternak dll. Meskipun terkadang ayah juga merasa sedih dan lelah, karena perlu disadari lagi waktu itu ayah masih usia anak -- anak yang pada lazim nya bermain dan belajar, Semua itu dikerjakan ayah dengan ikhlas dan sabar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun