Mohon tunggu...
Fian Fian
Fian Fian Mohon Tunggu... Jurnalis - Si vis pacem, para bellum

Qui ascendit sine labore, descendit sine honore

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyoal Absurditas Khilafah Islamiah

19 Oktober 2019   19:24 Diperbarui: 19 Oktober 2019   19:28 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertentangan isu yang marak terjadi nan menjadi polemik berkepanjangan adalah masalah khilafiah. Dalam menyikapi persoalan khilafiah seperti ini haruslah disikapi dengan bijak dan terus mengedepankan persatuan. 

Terdapat ranah yang masih dianggap abu-abu dan belum diketahui apakah bentuk pemerintahan yang cocok untuk Indonesia, apakah tetap dalam ranah Pancasila atau Khilafah Islamiah. 

Maka yang tidak boleh adalah memperdebatkan masalah pemerintahan yang cocok untuk diterapkan di suatu negara yang tidak berujung dan harus ditoleransi bersama. 

Islam bukanlah ajaran yang mengajarkan kebencian ataupun permusuhan seperti terorisme dan perbedaan pendapat yang menjurus ke fanatisme. Hal tersebut tentu membuat Islam mudah disetir oleh pihak-pihak yang tidak menyukai Islam.

Namun demikian, penting dikemukakan bahwasannya, kekhalifahan yang disebutkan di al-Qur'an tak sekalipun mengandung konotasi politik dan kepemimpinan yang mengacu pada khilafah Islamiyyah. 

Esensi organisasi memang memiliki ancang-ancang dan konsep yang cukup tertata, akan tetapi strategi khilafah yang ditawarkan membuat bangsa dunia termasuk di Indonesia merasa terkaget-kaget. 

Karena pada dasarnya tidak setiap individu memiliki tonggak yang kuat dalam menerapkan syari'at Islam dalam kehidupan sehari-hari. Alangkah lebih baiknya konsep suatu organisasi ditawarkan jikalau setiap individu dari rakyat Indonesia telah tertanam dalam jiwanya nilai-nilai syari'ah dan mengamalkannya.

Persoalan derivasi khilafah dalam al-Qur'an dan Sunnah tak sekalipun merekan adanya pernyataan pendirian pemerintahan dengnan sistem 'khilafah' secara langsung. Akan tetapi, umat manusia selalu memaksakan kehendak mereka terhadap pemaknaan dalam ayat al-Qur'an tersebut sebagai legitimasi pendirian Khilafah Islamiah. 

Kendati demikian, Islam tidak pernah menentukan atau mewajibkan suatu negara atau sistem pemerintahan tertentu bagi para pemeluknya di dunia. Figur Rasulullah adalah sosok multi talen yang secara bersamaan dapat dengan sukses memimpin agama dan negara Madinah dalam satu waktu. Segala sistem terbaik pemerintahan selalu mengacu pada era kepemimpinan Nabi dan Khulfaurrasyidiin.

Maka dari itu, inilah tantangan bagi para mujahidah untuk terus berjuang dalam mengupayakan diplomasi Islam demi upaya menegakkan keadilan dan kemaslahatan bersama baik dunia maupun akhirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun