Mohon tunggu...
Fian Fian
Fian Fian Mohon Tunggu... Jurnalis - Si vis pacem, para bellum

Qui ascendit sine labore, descendit sine honore

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Referensi Hubungan Internasional Menurut "Islamic Worldview"

19 Oktober 2019   10:05 Diperbarui: 19 Oktober 2019   10:16 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Referensi Islam juga mengacu pada praktek diplomasi hubungan internasional yang juga dilakukan Rasul dan para sahabat. Hal tersebut banyak tertuang dalam kisah-kisah dan pendalaman baik hadits, sunnah, khobar dan atsar. Adapun hadits ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad yang berisi petunjuk untuk kemaslahatan umat.  

Sunnah adalah segala sesuatu yang dinukil dari Nabi, baik perkataan, taqrir maupun sifatnya. Sedangkan khobar adalah segala sesuatu yang datang dari selain Nabi. 

Adapun atsar lebih umum dari khabar adalah segala sesuatu yang dinukil dari Nabi seperti do'a. Namun kesemuanya pada prinsipnya adalah sama yakni berasal dari Nabi .

Disamping itu, referensi ketiga adalah hukum Islam dari ijtihad para ulama dan syarh hadits. Ulama selalu berijtihad untuk menemukan titik terang dari berbagai polemik yang terjadi. Mengingat permasalahan yang semakin kompleks dewasa inilah, al-Qur'an banyak memberikan kunci-kunci untuk menemukan permasalahan tersebut. 

Akan tetapi manusia diberi kelebihan berupa akal untuk berkreasi dan menemukan titik terang permasalahan tersebut. Islam sangat berjasa memajukan keilmuan, teknologi dan sastra.

Adapun jika melihat dari pemahaman dan mengacu pada sebuah hadits, maka hadits tersebut haruslah ditelaah, apakah ia hadits yang shahih ataupun hadits yang dhoif. Hadits sendiri ialah segala qauliyah Nabi Muhammad , perbuatan dan hal ihwal lainnya. Banyak sekali teladan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat untuk kita ambil hikmah dan pelajarannya. 

Dari sekian banyaknya tauladan tersebut, Khalifah Umar bin Khattab adalah salah satu khalifah yang banyak melakukan praktek diplomasi yang tentunya menjadikan Rasulullah sebagai figur utama Umar. Adapun salah satu ijtihadnya yakni membagikan tanah hasil rampasan perang secara merata. 

Umar mampu mangambil keputusan bukan atas dasar keputusannya sendiri melainkan ia juga berijtihad untuk melaksanakan kehendak rakyat melalui pemanfaatan dan pengelolaan tanah yang baik.

Islam adalah ajaran rahmatan lil 'alamin, ia adalah sesuatu yang telah mengalir dan menyatu dalam kehidupan kita sehari-hari dengan tujuan unutk menegakkan keadilan dan perdamian, bukan menciptakan permusuhan seperti layaknya terorisme. 

Unsur radikal dan terorisme hanyalah strategi Barat untuk mengkotak-kotakan pemikiran umat dan menggirirng opini publik, tidak hanya di Indonesia namun juga dunia internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun