Mohon tunggu...
Fian Fian
Fian Fian Mohon Tunggu... Jurnalis - Si vis pacem, para bellum

Qui ascendit sine labore, descendit sine honore

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Telaah Diplomasi Islam ala Muhammad bin Ali al-Abbas dalam Perjuangannya Mendirikan Dinasti Abbasiyyah

18 Oktober 2019   04:16 Diperbarui: 18 Oktober 2019   04:27 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dinasti Abbasiyyah yang berkuasa pada 750-1258 masehi diambil dari kata Abbas, yaitu nama Paman Nabi Muhammad (al-Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim). Karena itulah mereka merasa lebih berhak untuk memegang amanat daripada Bani Umayyah yang secara nasab merupakan keturunan yang lebih dekat dengan Nabi. Khalifah pertama pemerintah ini ialah Abdullah ash-Shaffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Dinasti ini dsangat dikenal dsebagai dinasti kemuliaan atau the goleden age of Islam karena maju akan ilmu, teknologi dan sastra juga kebudayaannya.

Proses Lahirnya Dinasti Abbasiyyah

Berdirinya dinasti keemasan ini berawal dari perjuangan yang memakan waktu sangat panjang. Adapun perjuangan tersebut diawali dengan tahap persiapan yang dilakukan oleh Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, seorang zahid yang pada masa Umar bin Abdul Aziz tepatnya pada 717-720 M. Ia banyak melakukan perjuangan bagi umat.

Muhammad bin Ali mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat dengan mengingat beberapa hal yaitu:

  1. Ia mampu memanfaatkan keadaan yang memanas. Ketika itu, terjadinya peningkatan kekecewaan kelompok mawali terhadap Dinasti Umayyah. Mawali kecewa karena selama ini, mereka ditempatkan di posisi kedua dalam ranah sosial setelah orang Arab yang menduduki kelas bangsawan.
  2. Muhammad bin Ali juga mampu melihat kondisi yangmana saat itu terjadi pemecahan persatuan antar suku bangsa Arab atar Suku Utara dan Suku Selatan.
  3. Muhammad bin Ali juga melakukan propaganda agar meningkatkan keinginan masyarakat untuk  memiliki pemimpin yang  mempunyai pengetahuan dan untegritas keagamaan yang mumpuni karena sebelumny amereka kecewa terhadapa pemerintahan yang sekuler.
  4. Melakukan propaganda mengingat kelompok Syiah yang menuntut haknya atas kekuasaan yang pernah dirampas oleh Bani Umayyah.

Runtuhnya DInasti Abbasiyyah tentulah tidak pernah lepas dari polemik yang merebutkan siapakah pemegang yang aling berkuasa saat itu. Maka propaganda dimulai dari Muhammad bin ALi, ia adalah seorang penggerak politik Islam awal dari berdirinya DInasti Abbasiyyah. Adapun ketika kampanye digagas, strategi dimpomasinya yaitu tidak menngunakan label DInasti Abbasiyyah melankan menggunakan label Dinasti/ Bani Hasyim demi menghindari perselisihan dan konflik. Maka dari itu, propaganda tidak diketahui Bani Umayyah, akan tetapi akhirnya terbongkar dengan terbunuhnya Ibrahim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun