Rintik demi rintik embun mulai berjatuhan
Seiring dengan menebalnya kabut kerinduan
Terangnya cahaya mentari seakan tiada berperan
Menghapus rimbunnya hasrat akan perjumpaan
Satu per satu orang terbangun dari mimpinya
Begitu pula dengan semua kenangannya
Kenangan akan sosok yang paling dicintainya
Yang entah, saat ini ia sedang apa?
Tak terasa, matahari mulai meninggi
Namun tetap saja rindu itu masih belum terganti
Rasa itu justru semakin tumbuh bersemi
Pertanda ia akan ada sampai pemiliknya mati
Cahaya itu kini perlahan mulai tenggelam
Berubah menjadi gelapnya malam
Hati siapa tak luka lebam?
Bila kerinduan itu semakin dalam menghujam
Perlahan-lahan setiap orang mulai terlelap
Dalam balutan baju beskap
Melupakan sejenak lelahnya berharap
Memendam lagi kata yang belum sempat terucap