Mohon tunggu...
Fifin Alfiani Rizqiyah
Fifin Alfiani Rizqiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih pemula, butuh pengalaman yang banya. Go to the moon but still down to earth.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pendamping ASI bagi Bayi, Bolehkah?

2 November 2021   09:34 Diperbarui: 2 November 2021   09:43 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar pasangan suami istri yang baru saja menikah ataupun yang sudah lama menikah pastinya ingin segera diberi momongan tapi tak sedikit pula yang memilih untuk menunda dan menunggu hingga diri mereka siap, itu adalah pilihan pribadi dan juga kesepakatan bersama dengan pasangan. Disaat memutuskan untuk menikah dan juga memiliki anak pastinya banyak hal yang perlu dipersiapakan oleh kedua belah pihak termasuk mental a, financial, dan juga rencana serta kesepakatan bersama mengenai banyak hal dari hal terkecil hingga yang paling rumit.

Kedatangan buah hati yang sudah dinanti pastinya membawa kebahagian dan memberi warna dirumah tangga karena pertumbuhan bayi sejak dikandungan hingga keluar kedunia begitu sangat menakjubkan apalagi melihat perkembangan buah hati dari hari kehari. Ketika baru lahir, bayi harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya yang baru, dimana ia meresa berbeda dari kondisi didalam rahim. Oleh karena itu wajar jika bayi yang baru lahir sering menangis karena tangisan itulah cara satu-satunya mereka berkomunikasi dan memberi respon atas kondisi yang mereka alami.

Makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan atau minuman bergizi seimbang yang diberikan kepada bayi berusia 6-24 bulan dengan takaran guna emenuhi kabutuhan gizi bayi. MPASI juga makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga namun tidak serta merta menggantikan peran utama ASI. Kenapa pemberian ASI eksklusif hanya berlangsung selama 6 bulan dan harus diberikan bersama dengan makana pendamping ASI setelahnya? 

Karena, setelah usia 6 bulan kebutuhan gizi harian bayi mengalami peningkatan sehingga lama-kelamaan ASI tidaklagi  mampu memenuhi gizi harian si bayi. MPASI berguna untuk mencukupi kebutuhan harian bayi yang tidak dapat dipenuhi oleh ASI maupun susu formula bayi jika sudah tidak lagi menyusu dengan ASI. 

Selain itu, pemberian makanan padat  berfungsi untuk melatih kemampuan oto oromotor (otot-otot dimulut), kemampuan motorik bayi, dan mencegah masalah gizi pada bayi. Memberikan makanan padat kepada bayi sebaiknya diusia yang tepat bahkan jika perlu konsultasi ke dokter gizi anak. Karena, jika makanan padat diberikan terlalu cepat ataupun terlalu lambat, maka akan beresiko membawa efek yang kurang baik bagi keehatan bayi termasuk keadaan gizinya pun akan terpengaruhi.  Mengutip ari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada empat stratgi penting yang harus para ibu pahami saat memberikan MPASI di usia 6 bulan yaitu :

  1. Tepat Waktu
    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya MPASI sebaiknya diberikan pada waktu yang tepat alias tidak terlalu cepat dan juga lambat namun dengan catatan hal ini tetap disesuaikan kembali dengan kondisi si bayi karena ada beberapa kasus dokter akan menyarankan untuk memberi MPASI sebelum 6 bulan.
  2. 4 Sehat 5 Sempurna
    MPASI sebaiknya memenuhi kebutuhan energi, protein, mineral, dan vitamin untuk bayi sehingga perlu makanan 4 sehat 5 sempurna
  3. Aman dan Higienis
    Kondisi bayi yang masih rentan sudah seharusnya dalam menyimpan makanan bayi, mengolah hingga menyajikan makanannya haus secara aman dan higienis. Artinya. And sangat disarankan untuk menggunakan cara, bahan, serta peralatan MPASI yang aman dan bersih.
  4. Pemberiannya secara responsif
    Lebih baik memberikan MPASI kebayi diwaktu yang tepat yaitu disaat bayi merasa lapar dan hindari memaksa makan ketika bayo sudah kenyang.

            Sebelum memberikan MPASI ada beberapa tanda yang perlu diketahui untuk bayi siap mendapatkan MPASI. Tanda- tanda tersebut sebagai berikut :

  1. Bayi dapat duduk dengan posisi leher tegak dan dapat mengangkat kepalanya tanpa dibantu.
  2. Bayi sudah memperlihatkan ketertarikannya dengan makanan seperti berusaha meraih makanan yang ada di depannya.
  3. Bayi menunjukkan kemampuan motorik seperti mengenggam dan memasukkan makanan ataupun sesuatu yang ia pegang kearah mulutnya.
  4. Bayi sudah dapat memilih makanan dengan membuka mulut saat diberikan makanan yang ia sukai dan menutup mulut disaat makanan yang ia berikan bukan makanan yang ia sukai.
  5. Bayi masih merengek mintak makan walaupun sudah diberikan ASI

    Disaat bayi sudah menunjukkan tanda-tanda diatas, maka ibu sudah bisa memberikan MPASI untuk si kecil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun