Mohon tunggu...
Fery Setiawan drg MSi
Fery Setiawan drg MSi Mohon Tunggu... Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kota Kediri Jawa Timur Indonesia

saya adalah seorang dokter gigi magister sains dengan keilmuan di bidang Forensik dan Odontologi Forensik. saat ini saya sebagai dosen di Institut Ilmu Kesehatan, Bhakti Wiyata di Fakultas Kedokteran Gigi di bidang Odontologi Forensik dan Forensik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gigi itu Seperti KTP: Identitas yang Tak Mudah Hilang

24 Juni 2025   02:04 Diperbarui: 24 Juni 2025   02:04 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gigi itu seperti KTP (Sumber: data pribadi, buku inprint Cerita Dosen Gigi)

"Kalau semua identitas lenyap, gigi tetap diam di tempat---menyimpan cerita dan membisikkan nama."

Saya sering bilang begini ke mahasiswa:
"Jangan pernah remehkan tambalan gigi. Itu bisa menyelamatkan satu keluarga dari kehilangan tanpa nama."

Sebagai dokter gigi yang menekuni bidang odontologi forensik, saya menyadari bahwa gigi bukan hanya alat kunyah. Gigi adalah identitas. Bahkan dalam tragedi besar---pesawat jatuh, kebakaran hebat, atau bencana alam---gigi menjadi satu-satunya bagian tubuh yang tetap bisa bercerita.

Kenapa Gigi Seperti KTP?

KTP bisa terbakar. SIM bisa hilang.
Tapi gigi? Ia tahan panas, tahan tekanan, dan tetap berada di tempatnya bahkan setelah kematian.

Dalam sistem Disaster Victim Identification (DVI), gigi seringkali menjadi jalur terakhir yang menyelamatkan identitas seseorang.
Pernah ada kasus jenazah terbakar di dalam kendaraan. Semua barang pribadi habis. Tapi tambalan gigi dan rekam medisnya---itulah yang akhirnya menyebutkan siapa dia.

Rekam Medis Gigi = Data Kependudukan

Di negara-negara maju, rekam medis dental sudah seperti data kependudukan kedua.
Setiap orang yang ke dokter gigi, datanya tercatat digital: gigi mana yang berlubang, gigi mana yang dicabut, tambalan pakai bahan apa.

Di Indonesia?
Banyak klinik belum terdigitalisasi.
Catatan gigi masih pakai tulisan tangan di kartu status---seringkali hilang, tak terbaca, atau tidak lengkap.

Padahal, satu catatan kecil di gigi 26 atau 36 bisa menjadi kunci pembeda antar manusia.

Mengapa Ini Penting untuk Publik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun