Mohon tunggu...
Fery Nurdiansyah
Fery Nurdiansyah Mohon Tunggu... Konsultan - Adil Sejak Dalam Pikiran

Imajinasi berawal dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Serang Pola Pikirnya, Bukan Orangnya

7 Februari 2012   07:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:57 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Fery nurdiansyah

Selangkah seorang bisa merubah langkah orang lain, dengan mengungkap omong-kosong menjadi fakta.

Ini buku kedua dari paul Findley, dengan berani dan terbuka menyingkap berbagai fakta hubungan AS-Israel. Buku Diplomasi munafik Zionis Israel, berusaha mengetengahkan profil yang paling berimbang dan jujur mengenai Israel. Mengajak anda merasakan suatu pengalaman yang menggelisahkan dalam menyingkap perilaku ekspansionis dan diskriminatif Israel.

Paul findley adalah mantan anggota Kongres AS, mencatat pernyataan tokoh-tokoh terkemuka AS dan Israel, seperti Golda meir, Shimon Peres, Yitzhak rabin, hanry Kissinger, Al-gore serta Deklarasi dokumen-dokumen resmi dan berbagai organisasi Zionis dunia. Kemudian menelaah dan membuktikan kebohongannya berdasarkan bukti-bukti yang sebagian besar berasal dari sumber-sumber Israel sendiri.

Konflik Arab-Israel sarat dengan konsekuensi-konsekuensi yang mendatangkan malapetaka bagi AS dan kebanyakan dari kesulitan itu karena ulahnya sendiri, akibat buruknya jauh melampaui baban financial dan ekonomi yang tercipta karena pemerintah AS terus menyumbangkan ber-milyar-millyar dollar setiap tahun kapada Israel dan menghamburkan hasil pajak serta perdagangan untuk kepentingan Negara itu. Konsekuensi terburuknya terletak pada kolusi AS dalam pelanggaran atas hak-hak asasi manusia yang mengerikan dan telah berlangsung lama dan telah dilakukan Israel dalam skala luas.

AS mempertahankan peranan kunci dalam kontrol dan pemerasan Israel atas wilayah yang dikuasai, seperti Jerusalem timur, jalur gaza, Lebanon selatan, dan dataran tinggi Golan, yang semuanya adalah tanah milik bangsa Arab. Pemerintah AS terus memberikan dukungan financial, diplomatic dan militer, sementara Israel terus melanggar hukum-hukum Internasional.

Disamping bangsa arab yang menderita, kerugian utama dari kolusi ini adalah nama baik AS di timur tengah tercampak sia-sia akibat para politisi AS yang mamalukan dan tak habisnya memenangkan simpati kelompok-kelompok pro Israel.

Kesulitan AS akan semakin menjadi beban dan ancaman ketika konflik arab –israel semakin meningkat dengan tidak adanya perdamaian. Hanya AS yang mempunyai sumber-sumber yang diperlukan untuk menjaga kerja sama dari semua partai utama dalam konflik itu. Namun untuk bertindak secara efektif AS harus mengatasi dua penghalang besar. Pertama, pengaruh besar yang dilancarkan oleh kepentingan pro Israel dalam perumusan kebijakan AS di timur tengah. Kedua, topeng buatan yang secara polos dianggap oleh hampir semua orang Amerika sebagai Israel sejati.

Jalan menuju suatu perdamaian yang adil di wilayah itu tidak mungkin dapat tampil dalam fokus yang jelas sebelum rekaan mengenai Israel dibongkar dan dijernihkan. Peilaian-penilaian yang tepat mengenai kebijaksanaan AS di masa mendatang harus didasarkan atas realitas, bukan omong kosong. Mereka harus mempertimbangkan informasi yang paling lengkap dan akurat, termasuk profil yang tak memihak tentang Israel

Setiap tahun kongres AS menyumbangkan pada Israel sebanyak $ 1000 untuk setiap pria, wanita dan anak Israel. Hadiah untuk Israel terus mengalir tanpa amandemen yang restriktif, kekuatan politik yang dilakukan oleh Israel sangat kuat, karena mempunyai pejabat kelompok-kelompok pelobi yang kebanyakan organisasi dari warga AS yang mempunyai ikatan etnis dengan timur tengah, termasuk American Israel Public Affairs committee (AI-PAC) organisasi kuat yang bekerja untuk kepentingan Negara Israel di Capitol Hill.

Kebanyakan orang Amerika yang terpengaruh oleh citra keliru yang telah diciptakan para pendukung Israel, sehingga pemerintah Amerika tidak dapat memenuhi kepentingan nasional di timur tengah. Banyak pertanyaan dari pembaca atas buku ini. Apakah Israel itu demokratis? Mengapa PBB menyamakan zionis dengan rasisme? Apakah Israel itu penting bagi keamanan AS? Apakah Israel membayar utangnya kepada Amerika?.

Isarael juga mendapatkan dukungan politik sangat besar dari berjuta-juta orang Kristen fundamentalis yang dibutakan oleh keyakinan untuk menerima pikiran-pikiran keliru mengenai Israel. Mereka percaya bahwa orang-orang Israel masa kini mewarisi hak istimewa dari tuhan yang dimiliki orang-orang Israel di masa diwahyukannya kitab injil.

Kebanyakan omong-kosong Israel merupakan hasil karya para partisipan agama, baik yahudi maupun Kristen, yang mengulang-ulang omong kosong inisedemikian seringnya sehingga semuanya diterima hampir secara universal sebagai realitas. Bagi sebagian besar orang Amerika rangkaian mitos-mitos ini menegaskan kedudukan Israel dan membuat bantuan ekonomi, politik dan militer AS tetap mengalir.

Buku ini menjelaskan tentang omong kosong dan fakta-fakta yang terjadi sebenarnya, serta membuka mata para pembaca. Jika sejarah konflik arab-israel ditulis di masa sekarang, sebagian warga AS, baik yang beragama Kristen maupun yahudi, tidak akan bersuara mengenai kebijaksanaan- kebijaksanaan tidak manusiawi yang dilakukan oleh Israel atau secara langsung terlibat dalam pelaksanaannya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun