Mohon tunggu...
Fery Irawan
Fery Irawan Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Buka Pikiran, Buka Mata, Buka Telinga, Buka Hati, Buka Mulut, dan Bertindak...

Selanjutnya

Tutup

Money

Mau Simpan Uang di Mana?

11 Maret 2017   12:46 Diperbarui: 12 Maret 2017   16:00 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay (Free Usage)

Teman-teman masih ingatkah kamu akan bentuk celengan pertama yang kamu miliki? Ada yang bentuknya seperti babi, ayam, gentong, bahkan ada yang seperti mesin ATM loh. Kalian tentu sadar bahwa celengan dibuat sedemikian rupa agar menarik sang pengguna yaitu kamu untuk rajin menabung bahkan sejak masih kecil. Jika kamu gemar menabung sejak kecil dan masih memiliki kebiasaan menabung hingga dewasa, ini merupakan gaya hidup yang cerdas. 

Sebenarnya, apa sih tujuan menabung?

Secara umum, banyak orang menabung untuk memenuhi kebutuhan mendesak di masa depan. Adapula yang menabung untuk mendapatkan sesuatu, misalnya pakaian, kendaraan, atau rumah, bahkan pernikahan. Jika kamu sudah melewati masa tersebut tentu tujuan menabung mengarah kepada hal yang lain, seperti; dana kesehatan, dana pendidikan anak, bahkan dana hari tua. Tujuan menabung bagi setiap orang tidaklah sama - karena tabungan menentukan masa depanmu.

Apakah menabung itu sama seperti investasi?

Secara sederhana, menabung berarti menyimpan uang sedangkan investasi adalah penanaman modal pada proyek atau perusahaan guna memperoleh keuntungan. Untuk memperjelas perbedaannya mari kita perhatikan beberapa bentuk dari investasi:

Reksadana - merupakan instrumen investasi yang proses kerjanya cukup sederhana, kamu hanya menanam modal kepada perusahaan reksadana. Lalu, dana yang kamu berikan akan digabungkan dengan dana dari penanam modal lainnya untuk dikelola oleh manager investasi baik itu dalam bentuk saham, valas, ataupun obligasi dalam jangka waktu menengah dan panjang. Dana kekayaan yang dihasilkan reksadana harus disimpan oleh bank kustodian yang tidak terkait dengan manager investasi.

Saham - merupakan instrumen investasi dimana kamu perlu menjadi nasabah di salah satu perusahaan bursa efek dengan membayarkan sejumlah deposit atau uang muka. Setelah membuka rekening saham, barulah kamu bisa membeli saham yang minimal pembeliannya 100 lembar saham atau 1 lot. Pembelian saham harus dicermati dengan baik, misalnya statistik pergerakan harga saham selama periode waktu tertentu. Kamu bisa memutuskan untuk membeli disaat harga rendah atau menjual saham diharga tinggi. Ingatlah perusahaan bursa saham yang sah harus diawasi oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang saat ini dikenal juga sebagai OJK.

Valas (Valuta Asing) - merupakan instrumen investasi yang memperdagangkan nilai mata uang asing (forex trading), jenis investasi ini memiliki risiko yang sangat tinggi menginggat pergerakan likuiditasnya dalam hitungan detik. Kamu bisa untung berkali-kali lipat dalam waktu singkat dan juga dapat rugi dalam sekejap. Adapun perusahaan yang menjadi perantara disebut juga sebagai pialang valuta asing yang harus diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Obligasi - 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun