Entah sudah berapa banyak informasi yang saya dapatkan terkait bahaya merokok. Setiap saya meraih kemasan rokok terpampang begitu jelas, gambar menyeramkan foto orang yang terpapar penyakit akibat rokok.
Selain itu, caption dibawah fotonya pun tak kalah menyeramkan "Karena Merokok Saya Terkena Kanker Tenggorokan" begitu tulisnya. Kuramg menyeramkan apalagi coba.
Namun bagi perokok, gambar berikut captionnya tersebut, sepertinya tak menggentarkan keinginan untuk merokok. Nikotin lebih menguasai sugesti mereka dibanding sugesti yang dihadirkan melalui gambar itu.
Rokok itu candu, tak mudah bagi perokok aktif untuk menghentikan kecanduannya tersebut. Ada saat-saat tertentu bagi perokok yang mengharuskan mereka merokok, jika tidak, gelisah tak jelas akan dirasakan. Meminjam istilah narkoba, mungkin seperti sakaw gitu.
Selain nikotin yang membuat perokok kecanduan, dalam rokok terdapat 249 zat beracun dan 70 zat bersifat karsinogenik yang bisa memicu kanker, selain kanker, penyakit jantung juga bisa dipicu oleh rokok, impotensi bagi pria, gangguan kehamilan bagi wanita perokok, daan masih banyak penyakit-penyakit lainnya. Kandungan yang lumayan horor tersebut berasal dari bahan baku utama rokok, yaitu tembakau.
Sebuah data arkeologi mengungkapkan bahwa Tanaman tembakau sebagai bahan baku rokok telah digunakan oleh suku Indian sekitar 4000 tahun yang lalu.
Tembakau merupakan tanaman hasil perkebunan, yang sebagian besarnya digunakan sebagai bahan dasar industri rokok di seluruh dunia. Selain untuk rokok, tembakau digunakan sebagai komponen obat penenang dan insektisida.
Tanaman tembakau mempunyai nama latin Nicotiana, masuk ke dalam family solanaceae. Terdapat lebih dari 70 species tembakau di seluruh dunia seperti nicotiana acuminata, nicotiana afrircana, nicotiana benthamiana, nicotiana longiflora, nicotiana rustiana, nicotiana  tabacum dan masih banyak sepesies lainnya.
Diantara beragam jenis tembakau, ada dua jenis tembakau yang bernilai sangat tinggi yakni nicotiana rustiana dan nicotiana tabacum.Â
Perbedaan yang Mencolok diantara kedua spesies tersebut yaitu kadar nikotinnya. Nicotiana rustica mengandung kadar nikotin tertinggi, yaitu sekitar 16 persen. Sedangkan nicotiana tabacum mempunyai kadar nikotin terendah yaitu sekitar 0.6%.
Dengan demikian, nicotiana rustica banyak untuk membuat abstrak alkalik yang akan dipergunakan sebagai insektisida atau semacam tembakau susur yang di negara-negara barat, India, dan Eropa Timur dikenal dengan snuff, chewing tobacco, dan lain-lain. Sedangkan jenis tembakau yang banyak digunakan sekarang berasal dari spesies nicotiana tabacum.
