Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Aulia Kesuma Sang Pembunuh Terinspirasi Sinetron, Apa Kabar KPI?

4 September 2019   06:55 Diperbarui: 5 September 2019   10:07 3488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: KOMPAS.COM/BUDIYANTO

Sampai saat ini Aulia dan keempat tersangka lainnya ditahan dan masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. 

Hasil pemeriksaan polisi, menyebutkan bahwa motif Aulia membunuh, karena ia sakit hati tidak diijinkan menjual rumah oleh Edy di Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Direktur Kriminal Umum (Dikrinum) Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto, mengatakan aulia meminjam uang ke bank dengan jaminan rumah di Lebak Bulus tersebut. Ia meminjam uang sebesar Rp. 10 miliar di dua bank berbeda. Masing-masing Rp. 2,5 Miliar dan Rp. 7,5 miliar.

"Untuk utang di bank ini menjaminkan rumah di Lebak Bulus dan rumah di sampingnya yang dijadikan usaha cuci mobil. Uangnya (hasil pinjaman bank) untuk usaha restoran," kata Suyudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019). Seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Aulia Kesuma sudah merencanakan pembunuhan ini dari mulai bulan Juli 2019. Karena ia merasa berat untuk membayar cicilan pinjaman sebesar Rp.200 juta/bulan, dan usahanya membujuk sang suami untuk menjual rumah untuk melunasi hutang itu tak kunjung membuahkan hasil.

Jika ia menjual rumah itu, yang harganya sekitar Rp. 14 miliar maka hutangnya bisa lunas terbayar dan sisanya Rp.4 milyar bisa ia kuasai. Untuk itu lah ia kemudian membunuh Edy.

Awalnya Aulia mau membunuh suaminya dengan memakai ilmu santet, 40 juta ia berikan kepada RD untuk usahanya itu dan tak menghasilkan apapun, rencananya gagal.

Kemudian ganti rencana dengan ditembak, kembali RD jadi tumpuan untuk membantunya. RD meminta uang Rp.50 juta untuk membeli senjata api, namun Aulia hanya mampu menyediakan uang Rp.35 juta. Rencana kedua pun gagal.

Akhirnya, Aulia memutuskan akan membunuh Edy dengan cara meracun dan membakar mayatnya, untuk rencananya itu Aulia meminta RD untuk mencarikan pembunuh bayaran.

S dan A yang berdomisili di Lampung akhirnya diajak SD ikut membantu niat Aulia, dan dijanjikan Rp 200 juta walau kenyataanya setelah pembunuhan dilakukan, S dan A hanya diberi Rp 10 juta saja. Lantas ia diminta pulang ke Lampung.

"Yang dijanjikan saudara Aulia Rp 200 juta untuk masing-masing, S dan A. Aulia baru memberikan Rp 10 juta (kepada A dan S) untuk pulang ke Lampung (setelah Edi dan Dana dibunuh)," ujar Suyudi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun