Kata orang tua dulu, semacam mitos gitu kalau ada mahluk halus berada di sekitar kita, ciri-ciri yang akan kita rasakan, bulu kuduk akan langsung berdiri dan merinding di sekujur tubuh.
Eh beneran loh saya pernah rasakan itu. Once upon a time (gaya lah sikit kaya judul pelem) di Sukabumi, tempat saya dibesarkan. Rumah yang di tempati keluarga saya, tak begitu jauh dari mesjid kecil, Al Muqaribin namanya. Nah di mesjid itu ada keranda, kalau orang Sukabumi bilang "pasaran". Tergantung  di dinding mesjid.
Jadi kalau kita lewat mesjid, keranda itu tepat di atas kepala kita, malangnya saya tak ada pilihan lain kalau mau keluar rumah harus lewat pinggir mesjid itu. Entah apa alasan Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) menempatkan keranda itu disitu.Â
Yang jelas setiap kali saya pulang malam, dan melewati keranda itu bulu kuduk saya langsung, berdiri. Beneran, kaya otomatis gitu. Perasaan ada bayangan putih berkelebat.
Apa bener mitos itu, ternyata ada penjelasan ilmiah terkait "merinding bulu kuduk". Benar gak sih mitos itu?
Bulu kuduk dalam bahasa ilmiahnya Kutis Ansterina, adalah bagian dari kulit yang bernama folikel yang letaknya berada dibawah kulit. Ketika otot tersebut menerima rangsangan, maka bulu-bulu pada kulit akan bereaksi berdiri tegak sebagai respons alamiah ketika seseorang ketakutan, kedinginan atau mungkin terkejut.
Ketika, kita berada dalam situasi yang  dianggap seram dan menakutkan. Sensasi rasa itu secara otomatis ditangkap tubuh yang kemudian tubuh merespon dalam bentuk bulu kuduk berdiri, merinding.
Proses berdirinya bulu kuduk berdiri itu sangat spontan dan tidak bisa direkayasa. Proses ini reflex terjadi begitu saja, hal ini dalam istilah kedokteran dinamakan pilomotor reflex. Sebagai informasi tambahan kondisi ini tidak hanya terjadi pada manusia, namun pada mamalia lain. Secara manusia kan termasuk mamalia juga.
Jadi ketika saya lewat dibawah keranda tersebut di malam hari lalu merinding, ternyata terjadi bukan karena mahluk halus namun karena malam hari jauh lebih dingin dari siang hari.Â
Kenapa saya yakin, karena kalau siang hari lewat situ ,ya biasa saja gak merinding. Merinding sering disebut juga sebagai sebuah cara tubuh dalam mencegah kehilangan panas.
Merinding juga disebut sebagai reaksi yang menandakan adanya rangsangan emosi yang kuat. Menurut Matthew Sachs seorang Profesor ahli Brain and Cognitive Science University of Columbia, Amerika Serikat seperti yang dilansir Matthew Sachs.com. Merinding bisa terjadi ketika kita mendengarkan musik yang menghanyutkan sehingga emosi kita terangsang. "Artinya yang mengalami itu memiliki tingkat cognisi yang tinggi" jelasnya.