Hari ini Jokowi kembali memberikan bocoran terkait posisi para pembantunya. Ia sudah merampungkan nomenklatur kementerian yang tetap berjumlah 34 kementerian.
"Kabinet sudah final. Komposisi 45 parpol, 55 profesional," ujar Jokowi dalam pertemuan Dewan Pemimpin Redaksi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8), seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
Hal ini sudah ia bicarakan dengan partai koalisi pendukungnya dan tidak lama lagi akan segera diumumkan yakni sebelum hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk periode 2019-2024, tanggal 20 Oktober 2019.
Mengenai menteri berusia muda, ia menyatakan akan ada menteri yang berusia antara 30-35 tahun, bahkan ada yang berusia di bawah 30 tahun.
"Ada menteri nanti usianya masih di bawah 30 tahun. Ini susah mencarinya, tapi akhirnya dapat," kata Jokowi
Target kerja yang dibebankan kepada para menteri tersebut nantinya akan sangat berat. Dengan 2-3 poin Key Performance Indeks (KPI), ia memberi contoh. Menteri ESDM misalnya, harus mampu menyelesaikan pembuatan kilang minyak dalam waktu lima tahun ke depan.
"Menteri yang dipilih harus punya kecepatan," ujarnya.
Jokowi pun memastikan akan banyak menteri-menteri dalam kabinet kerja pertama yang bertahan dalam susunan kabinet baru yang akan datang. Namun kita juga belum tahu ukuran banyaknya itu seperti apa, lebih dari 5, atau bahkan lebih dari 10? We don't know yet.
Nah ini cukup menarik untuk diprediksi siapa saja menteri-menteri petahana yang akan bertahan. Jika kita menilik prestasi kerjanya di periode pertama pemerintahan Jokowi. Paling tidak ada 5 menteri yang masih sangat layak dipertahankan.
Pertama, Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tidak susah melihat keberhasilan Basuki, pembangunan infrastruktur yang masif di hampir seluruh wilayah Indonesia, tidak terlepas dari jasanya dalam mengorkestrai pembangunan tersebut.
Kedua, Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan. Ia yang mempolulerkan kata "tenggelamkan" terkait keberadaan kapal-kapal asing pencuri ikan di wilayah laut Indonesia.
Keberhasilannya menanganni pencurian ikan membuat cadangan ikan di laut Indonesia meningkat. Selain itu ia meletakkan path yang jelas dalam menangani pencurian ikan dan ke depan siapapun bila ia sudah tidak menjabat, sistemnya sudah tercipta.
Ketiga, Sri Mulyani Indrawati. Kementerian Keuangan, walaupun ia masih debatable untuk kembali masuk ke kabinet dalam posisi yang sama. Namun saya meyakini ia akan kembali masuk ke dalam kabinet.
Pengalaman dan ilmunya masih relevan dengan kondisi Indonesia terkini. Kemampuan dia dalam mengatur fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global patut diapresiasi.
Keempat, Bambang Brodjonegoro Menteri BAPPENAS. Prestasinya dalam merancang tax amnesti bersama Kemenkeu dan ia menjadi pemain utama dalam pemindahan ibu kota dari Jakarta ke salah satu daerah di Kalimantan akan membawa ia bertahan di kabinet.
Kelima, Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri. Kepiawaiannya dalam berdiplomasi membawa Indonesia kian diakui di dunia internasional. Indonesia berhasil menjadi anggota Dewan Keamanan PBB dan berbagai inisiatif diinisiasi Retno, seperti kasus Rohingnya dan Palestina misalnya.
Itulah menurut saya 5 menteri yang berpotensi besar untuk bertahan di kabinet Jokowi Jilid II. Itu dari pengamatan sederhana saya terhadap para menteri di kabinet kerja Jokowi jilid I, bisa salah bisa benar. Namanya juga pendapat, kan bebas.. hehehe
