Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Garuda di Persimpangan Jalan

19 Juli 2019   09:48 Diperbarui: 19 Juli 2019   13:59 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rame-rame masalah Garuda Indonesian Airways (GIAA), flagship penerbangan Indonesia  ini bersambung terus seperti sinetron. Belum kelar saga rekayasa laporan keuangan tahun 2018 yang menyedihkan sekaligus memalukan bagi perusahaan besar berlabel Badan Usaha Milik Negara(BUMN) yang seharusnya bisa lebih proper dalam menyajikan laporan keuangan. Kecuali emang Garuda "did it in purpose"

Masalah di sisi keuangan belum ketemu ujungnya, tiba-tiba  timbul masalah baru namun kali ini di sisi pelayanan, yang merupakan salah satu roh dalam industri penerbangan. 

Semalam begitu tiba di rumah saya menyalakan televisi, kebetulan yang saya saksikan Kompas TV, acaranya Sapa Indonesia Malam,  topiknya  ya tentang masalah pelayanan Garuda di atas pesawat yang beujung menjadi masalah hukum, Garuda vs Youtuber. 

Acara yang dipandu oleh Aiman Witjaksono itu menghadirkan narasumber Rius Vernandes Youtuber yang sedang bermasalah dengan pihak Garuda didampingi pengacaranya Abraham Sriwidjaya, Alvin Lie seorang Pengamat Penerbangan, Ziva Nalendra Arifin Direktur Aviatry Indonesia, dan terakhir lewat sambungan telepon M.Ikshan Rosan, Corporate Secretary Garuda Indonesian Airways.

Dalam perbincangan tersebut Rius menerangkan kronologis kejadian yang sama persis dengan apa yang tersebar di berbagai media bahwa ia memang menerima daftar menu berupa tulisan tangan dalam selembar kertas yang dibagikan oleh pramugari yang bertugas saat itu di kelas bisnis Garuda dalam penerbangan Sidney-Denpasar. 

Dan ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun karena telah menaati segala aturan yang ada dalam pesawat terutama terkait dengan pemakaian alat-alat elektronik serta tidak menggangu siapapun termasuk sesama penumpang dalam melakukan kegiatannya tersebut.

Kemudian ia berbicara alasan menjadi vlogger  yang sudah 10 bulan dijalaninya dengan spesialisasi  me-review makanan di pesawat,setelah Aiman bertanya kenapa kok ambil segmen itu, " ya karena memang jarang ada yang mereview itu, jadi ceruknya masih sangat terbuka" kata Rius. 

Jadi sebenernya jelas bahwa Rius melakukan itu bukan atas dasar sengaja mencari-cari kesalahan Garuda dengan menyiarkan hal tersebut, itu ya kegiatan yang memang sering dilakukannya diberbagai kesempatan dan maskapai penerbangan lain sebagai seorang Vlogger terlepas dari positif atau negatif hasil reviewnya yang jelas mereview itu harus berdasarkan hal yang original dan otentik  serta jujur supaya tidak ditinggal Viewernya, terbukti ia sudah memiliki 500 ribu subscriber dalam waktu 10 bulan saja 

Selama 10 bulan melakukan review berbagai maskapai, hanya Garuda yang belum pernah ia review, maka di reviewlah namun sayang hasilnya menggambarkan service Garuda yang tidak sesuai dengan standar seharusnya. 

Sebenarnya pihak Garuda sudah langsung bertemu dengan Rius saat ia kembali dari Denpasar, di Bandara Soetta Jakarta. Saat itu pihak Garuda minta maaf dan minta ia menghapus video yang di uploadnya itu, namun karena hanya di upload di Instastory yang otomatis akan hilang dalam 24 jam, makanya Rius mendiamkan hal tersebut.

Garuda terlihat gagap dalam menyikapi masalah ini, reaksi yang mereka lakukan justru menjadi pemicu masalah ini tambah ramai dan panjang yang semakin menenggelamkan citranya saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun