Karakteristik masyarakat satu dimensi :
- Administrasi total
- Bahasa fungsional
- Pengabaian/ penghapusan sejarah
- Kebutuhan Palsu
- Imperium citra
Satu dimensi dalam segi sosial ekonomi menurut Herbert Marcuse:
Luarnya:Â
- Kehidupan yang lebih nyaman, kelancaran dan keteraturan.
- Kemajuan teknologi membuat orang tidak perlu memerah keringat bekerja.
- Produktivitas naik, taraf hidup naik.
- Temuan-temuan baru membawa perbaikan di berbagai bidang kesehatan, pendidikan, dll.Â
Dalamnya:
- Struktur yang dibangun merupakan ungkapan pribadi yang dipaksakan kepada massa.
- Masyarakat teraliensi.
- Struktur pasar menjadi alat pemerasan dan penguasaan
- Motif mengejar keuntungan mendorong produsen menguasai konsumen baik dengan cara memeras buruh maupun dengan memanipulasi kebutuhan.
- Lahir perbudakan gaya baru (perbudakan suka rela).
Satu dimensi dalam segi sosial politik menurut Herbert Marcuse:
- Ciri totaliter
- Sifat kontradiksi memadukan kemakmuran dengan ancaman perang, perdamaian dengan pengembangan senjata nuklir, martabat kemanusiaan dan materialism.
- Mempertahankan status quo dengan cara pengaturan dan manipulasi kebutuhan.
- Menghalangi timbulnya oposisi yang bertujuan mengadakan perubahan secara menyeluruh dan mendalam, hingga ke level tindakan represif.
- Kritik dan kebebasan berfikir hanya dalam rangka status quo, untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem yang ada, tidak pernah boleh keluar dari padanya.
- Penguasaan atas teknik dan produksi menjadi alat pengendalian sosial.
Satu dimensi dalam segi sosial budaya menurut Herbert Marcuse:
- Ciri pragmatisme
- Dicangkokkan kepada kenyataan yang ada, tidak mengungkapkan kesadaran dan ketidakbahagiaan sosial
- Bahasa fungsional untuk mendukung pemikiran positivistik. Menyukai istilah-istilah khusus dengan definisi khusus (tekhnis)
Contoh kesadaran palsu: Rekreasi
- Kerja itu berat dan tidak menyenangkan
- Kamu butuh rekreasi
- Rekreasi itu mahal
- Bekerjalah dan menabung
- Lalu rekreasilah, belanjakan uangmu, belanjakanlah.....
- Lalu uangmu habis....kembalilah bekerja
- Kerja itu berat dan tidak menyenangkan
The Great Refusal/ penolakan besar-besaran menurut Herbert Marcuse:
- Satu-satunya kelompok yang memungkinkan melawan status quo/ sistem ini adalah kaum muda, para mahasiswa, dan golongan cendikiawan yang selalu kritis melihat situasi sosial budaya.
- Mereka adalah kaum yang terus menentang segala bentuk establisment.
- Mereka yang mampu melakukan the great refusal, menolak terlibat dalam sistem yang totaliter.
Herbert Marcuse:
"Manusia modern seperti orang yang sedang naik bus besar dan bagus, fasilitas lengkap, berjalan dengan lancar dan enak. Para penumpang merasa puas tetapi tidak tahu tujuan bus itu. Bus berjalan sesuai mekanisme gerak motor untuk terus maju padahal bus tersebut menuju dalam jurang kebinasaan".
Penumpangnya tidak sadar karena busnya bagus, Ayo hati-hati jangan tertipu oleh enaknya bus tapi jelasnya bus ini mau kemana, mau dibawa kemana, mau dibikin jadi apa, mau diarahkan kemana itu juga harus jelas. Lebih baik busnya tidak terlalu bagus tapi tujuannya tercapai daripada busnya bagus mau nya ke jakarta tapi sampainya ke surabaya, tetap prinsip pertama harus jelas tujuannya kalau jelas tujuannya nanti pertahapannya menjadi jelas.