Pernah dengar istilah "lot saham" ? Mungkin istilah ini sudah tidak asing lagi bagi Mereka yang berkecimpung di dunia investasi.Â
Namun, agar mengenal lebih jauh, apa sebenarnya lot saham itu dan mengapa konsep ini sangat vital dalam perdagangan efek ,dan Mengapa kita tidak bisa hanya membeli saham per lembar saja? Â saya akan membahasnya dalam artikel ini.
Konsep Awal Lot Saham dan Relevansinya
Secara mendasar, konsep lot saham lahir dari kebutuhan untuk menstandardisasi unit perdagangan di pasar modal. Bursa efek sebagai pusat transaksi yang sangat besar, di mana jutaan perintah beli dan jual (order) bertemu tentu saja membutuhkan hal tersebut.
Untuk memastikan efisiensi dan ketertiban dalam proses kliring dan penyelesaian transaksi, diperlukan sebuah satuan baku. Lot saham inilah yang berperan sebagai "paket" standar minimum untuk setiap transaksi saham.
Konsep ini sebenernya udah ada sejak pasar modal modern pertama kali muncul, sekitar abad ke-17 di Belanda dengan adanya perusahaan dagang raksasa VOC.
Tujuan utama adanya lot saham meliputi efisiensi operasional bursa, karena dengan satuan yang seragam, sistem perdagangan dapat memproses transaksi dengan lebih cepat dan terstruktur, menghindari kompleksitas yang timbul jika transaksi dilakukan per lembar saham.Â
Selain itu, bagi investor, satuan standar ini juga mengoptimalkan perhitungan nilai transaksi, keuntungan (capital gain), atau kerugian (capital loss), serta pengelolaan portofolio investasi.Â
Adanya 'lot' turut menjaga integritas pasar dengan memastikan nominal transaksi tetap berada dalam rentang yang proporsional, sehingga pasar lebih terfokus pada partisipasi investor yang serius dan terhindar dari "noise trading" yang sporadis.
Di Indonesia, penerapan lot saham telah mengalami evolusi. Sebelumnya, hingga tahun 2014, 1 lot saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) setara dengan 500 lembar saham.Â
Namun, dalam upaya meningkatkan aksesibilitas pasar modal bagi investor ritel, BEI melakukan penyesuaian.Â
Sejak 6 Januari 2014, ukuran lot direduksi menjadi 100 lembar saham per lot. Ini berarti, jika harga saham per lembar adalah Rp 1.000, kita hanya memerlukan modal Rp 100.000 untuk membeli 1 lot, menjadikannya jauh lebih terjangkau.