Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Impor KRL Menjadi Polemik antar Kementerian, Berpotensi Menambah Penderitaan Pengguna KRL

28 Februari 2023   11:03 Diperbarui: 28 Februari 2023   16:32 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Derita para pengguna transportasi umum Kereta Rel Listrik (KRL) di kawasan Aglomerasi Jabodetabek sepertinya akan bertambah.

Pasalnya rangkaian gerbong yang tersedia untuk melayani para "Anker" setiap harinya, pada tahun 2023 ini akan berkurang 10 rangkaian, karena untuk alasan keamanan dan kenyamanan rangkaian tersebut harus dipensiunkan.

Alhasil, hampir dapat dipastikan waktu tunggu antar jadwal perjalanan KRL akan semakin lama atau jika ingin jeda antar waktu perjalanan tetap, jumlah rangkaian gerbongnya akan diperpendek.

Konsekuensinya, kondisi di dalam gerbong dan diperon stasiun akan lebih berdesakan.

Sebetulnya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah mengantispasi hal tersebut, dengan mencoba membeli rangkaian gerbong bekas secara utuh dari Jepang seperti yang selama ini dilakukan.

Namun sayangnya, upaya tersebut terhambat perizinan di Kementerian Perdagangan yang belum mendapat rekomendasi teknis dari Kementerian Perindustrian.  

Padahal izin dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian sudah dikantongi PT. KCI.

Kemenperin ogah memberikan lampu hijau impor kereta bekas dari Jepang karena masalah pemenuhan tingkat komponen  dalam negeri (TKDN) dan keinginan dari mereka untuk mendorong penggunaan rangkaian kereta hasil industri kereta api Nasional yang diklaim sudah mampu memproduksi untuk memenuhi kebutuhan kereta di dalam negeri.

"PT Industri Kereta Api (INKA) bisa membuat itu semua, kenapa kita harus impor gerbang kereta api bekas dari Jepang. Katanya bangga beli buatan Indonesia. Bangladesh saja membeli produk kereta kita sampai Rp1,3 triliun," kata Sekrrtaris Kementerian Perindustrian Dody Widodo, seperti dilansir Liputan6.com, Senin (27/02/2023).

Meskipun dalam saat bersamaan ia pun mengakui bahwa untuk memenuhi kebutuhan gerbong kereta dalam jumlah besar membutuhkan waktu panjang.

PT. KCI sebagai operator KRL di beberapa kawasan aglomerasi di Pulau Jawa, sebetulnya telah melakukan pemesanan 16 rangkaian gerbong KRL kepada PT INKA , tapi pengiriman pertamanya baru bisa dilakukan tahun depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun