Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Adakah Pengaruh Piala Dunia 2022 terhadap Pasar Modal Indonesia dan Anjloknya Saham GoTo?

8 Desember 2022   17:39 Diperbarui: 8 Desember 2022   19:16 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artinya pemilik saham GoTo kini telah kehilangan lebih dari 70 persen modal yang telah ditanamkannya di saham perusahaan teknologi hasil merger Gojek dan Tokopedia tersebut.

Dengan terus amblasnya harga saham GoTo, maka nilai kapitalisasi saham tersebut pun ikut jeblok, per hari ini, market caps GoTo tinggal Rp.118,44 triliun, terjun bebas dibanding saat IPO yang kapitalisasinya sebesar Rp. 400 triliun.

Mengenai penyebab anjloknya saham GoTo, dalam paparan publik yang saya saksikan lewat channel Youtube Tokopedia hari ini Kamis (09/12/22) sore, Presiden Direktur GoTo, Patrick Tao menjelaskan dengan berakhirnya masa penguncian atau lock-up saham pada akhir November lalu, terjadi kenaikan jumlah saham yang beredar secara signifikan di pasar. Oleh sebab itu maka volume transaksi saham GoTo pun meningkat tajam. 

Sebagai tambahan informasi, lock-up atau penguncian saham adalah kondisi di mana pemegang saham atau investor dengan kategori tertentu tak dizinkan menjual sahamnya dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Tujuannya, adalah untuk mencegah naik-turunnya atau volatilitas harga saham secara berlebihan dan membanjiri pasar, dengan saham-saham tambahan perusahaan yang bersangkutan.

Dalam aturan OJK, POJK 22/POJK.04/2021 lock-up saham dapat dilakukan paling lama 8 bulan, dengan demikian maka dihitung dari masa awal lock up saham GoTo, maka gembok saham GoTo dibuka mulai I Desember 2022.

Kembali lagi ke penyebab anjloknya saham GoTo, Patrick memaparkan bahwa faktor kondisi makro ekonomi yang kini dihadapi dunia usaha menjadi salah satunya, selain kondisi pasar modal, kompetisi, serta kinerja perusahaan yang kini tengah dalam masa penyesuaian dalam rangka mengakselerasi profitabilitas perusahaan rintisan berpredikat decacorn itu.

Dalam laporan Keuangan yang dilansir perseroraan, hingga kuartal III 2022, GoTo masih menanggung kerugian bersih sebesar Rp. 3,7 triliun seperti dipaparkan dalam publik expose tersebut, meskipun membukukan total nilai transaksi sebesar Rp. 161 triliun, nail 33 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain faktor fundamental tadi, penurunan harga saham juga disebabkan sejumlah faktor teknis, di antaranya investor awal yang masuk di saat harga saham GoTo  lebih rendah, ingin merealisasikan keuntungannya.

Dengan berakhirnya masa  lock up tadi, maka kesempatan itu dipergunakan oleh mereka untuk menjual sahamnya demi kebutuhan likuiditas di akhir tahun atau jangan-jangan akan digunakan untuk bertaruh di Piala Dunia Qatar 2022 yang sudah memasuki babak perempat final.

We never know... bisa saja terjadi, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun