Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sengkarut Sistem Baru TransJakarta, Tanpa Sosialisasi dan Uji Kehandalan Sistem

7 Oktober 2022   13:24 Diperbarui: 7 Oktober 2022   13:50 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pembayaran menggunakan kartu uang elektronik saat menggunakan angkutan umum TransJakarta mulai Selasa (04/10/2022) mengalami perubahan.

PT. Jaklingko selaku operator transportasi umum di Jakarta seperti dilansir sejumlah media, menyebutkan bahwa perubahan sistem ini merupakan bagian dari penerapan tarif angkutan terintegrasi Jakarta.

Dalam sistem lama, jika kita menggunakan TransJakarta maka kartu uang elektronik yang digunakan akan terpotong saldonya saat kita tap-in atau memasuki halte atau saat menaiki bus untuk angkutan non jalur.

Selain itu, kartu uang elektronik yang digunakan, bisa untuk beramai -ramai artinya 1 kartu bisa digunakan oleh satu orang atau lebih selama saldonya mencukupi.

Nah, dalam sistem yang baru ini,  kartu uang elektronik penumpang, baru akan terpotong saat melakukan tap-out atau keluar dari halte TransJakarta.

Kemudian, sistem yang baru ini juga tak memperbolehkan kartu uang elektronik digunakan oleh lebih dari satu pengguna, berarti 1 kartu untuk 1 penumpang dan setiap penumpang wajib melakukan tap-in dan tap-out, apabila tak dilakukan maka kartu uang elektronik yang bersangkutan akan otomatis terblokir.

Satu hal lagi, kalau sebelumnya batas bawah saldo kartu uang elektronik sebesar Rp.3.500 atau sesuai tarif yang telah ditetapkan, kini saldo minimal yang ada di kartu uang elektronik sebesar Rp.5.000.

Sebenarnya bagi pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) hal ini tak asing lagi. Lantaran sistem pembayaran menggunakan kartu seperti ini lah yang biasa dilakukan ditransportasi ulang-alik berbasis rel tersebut, yakni saldo terpotong saat tap out dan 1 penumpang 1 kartu uang elektronik

Namun, perbedaan tersebut karena sistem pentarifan di KRL dan TransJakarta berbeda. Di KRL, untuk 1 hingga 25 km pertama tarifnya Rp.3.000, dan untuk setiap 10 km selanjutnya dibandrol Rp.1.000 rupiah dan kelipatannya.

Oleh sebab itu, pemotongan saldo kartu uang elektroniknya harus di lakukan pada saat tap out. Karena tarifnya variatif, misalnya dari Bogor ke Citayam saldo yang akan terpotong Rp.3.000 sekali jalan per orang.

Sedangkan jika penumpang turun di Stasiun Tebet maka saldo yang akan terpotong Rp 5.000. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun