Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengenal Istilah Stock Split atau Reverse Stock, Untung Ruginya bagi Investor dan Aturannya

27 September 2022   11:33 Diperbarui: 27 September 2022   13:47 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Resmi Stock Split, Harga Saham BCA per Hari ini Jadi Rp 7.320 per Lembar"

Ini salah satu judul berita situs media daring Tempo.Co pada 13 Oktober 2021 lalu. 

Kita mungkin kerap membaca atau mendengar istilah "stock split," bagi investor di pasar modal pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut.

Tetapi bagi masyarakat umum istilah stock split mungkin merupakan sesuatu yang kurang dipahami meski kerap mendengar dan membacanya.

Nah, dalam artikel ini saya akan mencoba memberikan sedikit informasi terkait istilah yang merupakan bagian dari aksi korporasi sebuah perusahaan terbuka.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan(OJK), Stock Split dalam pengertian yang sederhana artinya adalah pemecahan nilai saham menjadi 2 atau lebih, atau dalam rasio tertentu seperti sudah ditentukan.

Tujuan aksi korporasi ini, untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar di Pasar, sekaligus menurunkan harga per lembar saham menjadi lebih murah sehingga transaksi sahamnya menjadi lebih ramai dan saham yang bersangkutan menjadi lebih likuid alias mudah diperjualbelikan.

Meskipun jumlah saham yang beredar bertambah banyak, tetapi bukan berarti  menambah atau mengubah jumlah modal yang disetor.

Selain itu, dengan harganya yang "murah" otomatis akan menarik lebih banyak investor terutama investor perorangan atau ritel.

Apalagi biasanya yang melakukan stock split ini adalah perusahaan-perusahaan yang secara fundamental posisi keuangan dan manajerialnya oke, tetapi harga sahamnya sudah sangat tinggi.

Misalnya saat PT. HM. Sampoerna Tbk (HMSP) melakukan pemecahan nominal sahamnya dengan rasio 1 saham menjadi 25 saham atau 1:25 pada 2016 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun