Mungkin ada pihak yang merasa kesakralan Upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana sedikit terganggu dengan penampilan Farel yang membuat suasana menjadi lebih kasual.
Tapi percayalah, saya yang kebetulan hadir langsung dalam Upacara tersebut, tak merasakan hal itu.
Karena dibagian lain upacara tersebut sangat khidmat penuh kesakralan, mulai dari terompet pertama dibunyikan pada pukul 09.40 hingga tembakan meriam 17 kali penanda  detik-detik proklamasinya telah tiba, upacara berjalan sangat sakral penuh keagungan.
Para tamu undangan yang sebelum terompet pertama berbunyi masih banyak yang lalu lalang, semuanya terpaku ditempat masing-masing berkhidmat pada jalannya upacara.
Apalagi ketika pasukan Paskibraka mulai bergerak untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih, semua diam dan tak bersuara.
Hal itu terus berlanjut, pada saat Merah Putih mulai dikerek diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya, semua berdiri tegak sikap sempurna seraya menghormat sambil berguman menyanyikan Lagu Kebangsaan.
Tak terasa mata saya berkaca-kaca saat itu. Hal itu menunjukan kesakralan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 tetap terjaga.
Walaupun secara insting, saya berujar pada temen di sebelah saya bahwa "keriuhan Farel" tersebut akan menimbulkan perdebatan.
Karena ketika Farel bernyanyi, masih dalam rangkaian upacara, Komandan Upacara dan pasukan defile juga masih ada di tengah lapangan.
Tapi sudah lah sekali-kali kita juga harus having fun toh hal itu tak mengurangi ke khidmatan inti dari peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Istana Negara.