Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Berpotensi Dianugerahi Nobel Perdamaian, Jika Berhasil Menjadi Juru Damai Konflik Rusia dan Ukraina

2 Juli 2022   16:05 Diperbarui: 2 Juli 2022   16:08 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti dilansir sejumlah media televisi dan daring nasional, Jokowi menyampaikan beberapa hal, pertama ia menyampaikan kepedulianya terhadap dampak perang bagi kemanusian. 

Sesuai kemampuan yang dimiliki Indonesia, Jokowi memberikan bantuan obat-obatan dan komitmen untuk merekontruksi rumah sakit yang hancur terdampak perang yang  menurut sejumlah media semuanya bernilai US$ 5 juta.

Disamping itu, Jokowi pun menyampaikan hal yang berkaitan dengan suplai pangan dunia yang terganggu karena perang Ukraina dan Rusia, sekaligus menekankan betapa pentingnya posisi Ukraina dalam supply chain pangan dunia.

Untuk itulah, semua pihak harus memastikan jaminan kemanan bagi kelancaran ekspor  pangan Ukraina terutama lewat pelabuhan laut.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi pun kembali mengundang Presiden Zelensky yang kali ini disampaikan secara langsung untuk hadir dalam KTT G-20.

Mendapat undangan secara langsung dari Jokowi, Zelensky seperti yang ia sampaikan dalam konferensi pers bersama,  sangat berterimakasih dan akan berusaha untuk hadir meskipun kehadirannya tersebut akan sangat tergantung situasi di dalam negeri Ukraina dan kondisi keamanan.

"Fasilitas ketua dan anggota G20 sangat penting untuk pemulihan perdamaian. Saya berterima kasih kepada Anda, Tuan Presiden, atas undangan pribadi untuk mengambil bagian dalam KTT G20, dan, tentu saja, saya menerimanya. Undangan, partisipasi Ukraina akan tergantung pada situasi keamanan di negara itu dan pada komposisi peserta,"ujarnya, seperti yang saya kutip dari CNBCIndonesia.

Kemudian terkait upaya perdamaian Ukraina dengan Rusia, Jokowi menawarkan dirinya untuk membawa pesan dari Zelensky untuk Presiden Putin yang akan ia temui keesokan harinya tanggal 30 Juni 2022 Pukul 18.00 waktu Moskow.

Di akhir pertemuannya, Presiden Zelensky berterimakasih atas kedatangan Jokowi di Kyiv seraya menyebutkan bahwa Jokowi merupakan Pimpinan Negara Asia pertama pasca konflik negaranya dengan Rusia.

Tak lama kemudian, Jokowi kembali ke Polandia dengan menggunakan Kereta Api Khusus seperti saat dirinya dan ibu negara Iriana Joko Widodo menuju Ukraina, untuk selanjutnya terbang ke Moskow dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin.

Kompas.com
Kompas.com
Pertemuan tete a tete atau empat mata antara Jokowi dan Putin berlangsung dalam suasana bersahabat dan cukup akrab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun