Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjara Mengubah Kehidupan Angelina Sondakh

2 April 2022   11:48 Diperbarui: 2 April 2022   13:37 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyaksikan wawancara eksklusif Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi dengan mantan Putri Indonesia, mantan politisi Partai Demokrat,  mantan anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat dan mantan pesakitan korupsi Angelina Sondakh tadi malam lewat channel Youtube milik Kompas TV sungguh membuat saya terenyuh.

Ia berkali-kali mengungkapkan penyesalan telah berlaku lancung dan mengakui bahwa dirinya koruptor sehingga hukuman 10 tahun  harus ia tanggung, dan menurut dirinya itu sangat pantas.

Angie pun berulang-ulang mengucapkan permintaan maafnya kepada khalayak terutama pada anak semata wayangnya bersama almarhum Adjie Massaid, Keanu Massaid.

Angie mengakui bahwa hukuman penjara yang cukup panjang, selama 10 tahun yang ia jalani di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Wanita Pondok Bambu  telah mengubah dirinya sama sekali

Sel penjara dengan segala keterbatasannya dan pergulatan batin dalam menjalaninya, telah mengubah cara pandang dirinya terhadap kehidupan. 

Kita tahulah sebelumnya dengan segala privilege yang dimiliki Angie membuat dirinya  terbiasa hidup glamor penuh spotlight, namun setelah 10 tahun merasakan hidup pahit dibalik jeruji besi, kini hidupnya jauh lebih sederhana dan apa adanya.

Hampir sepanjang wawancara pertanyaan-pertanyaan menohok cukup tajam dilontarkan Rosi, hal tersebut membuat Angie harus me-remain berbagai kejadian saat mulai berkasus pada 2012 hingga kini,  yang membuatnya harus berurai air mata.

Mungkin saja banyak pihak yang mencibir uraian air mata Angie itu sebagai air mata buaya, setelah tertangkap dan dipenjara baru lah menyesali, coba lolos tak akan begitu

Intinya banyak pihak meragukan ketulusannya dalam menyesali perbuatannya. 

Apakah dengan demkian, apa yang Angie ucapkan dalam wawancara tersebut keluar dari hati nuraninya atau hanyalah gimmick public relation, saya tidak tahu.

Sebagai manusia biasa saya hanya memahami yang zahir, dalam makna, itulah kata-kata yang ia ucapkan dan saya pahami.

Ia mengakui dirinya bersalah, ia mengakui dirinya adalah seorang koruptor sesuatu yang agak jarang sebenarnya kita dengar dari para mantan pesakitan koruptor.

Dalam saat bersamaan Angie pun mengungkapkan betapa menderita dirinya dan putra tunggalnya akibat tindakan salah yang dilakukannya.

Sayangnya, Angie tak berani mengungkapkan dengan jelas siapa biang kerok alias mastermind dari rangkaian korupsi Hambalang yang akhirnya menyerett dirinya dalam pusaran kejahatan extraordinary tersebut.

Ketika Rosi bertanya kenapa Angie tak mau membeberkan mastermind dari rangkaian korupsi yang melibatkan dirinya tersebut.

"Saya takut bicara, anak saya harus selamat" ujarnya, dengan terbata-bata.

Ia tak ingin anaknya terkena masalah atau jika mengacu pada ungkapan Angie, ada kekhawatiran nyawanya dan anaknya terancam.

Di sini hayati lelah, ternyata memang kekuasaan dan laku korup itu bisa sangat jahat dalam ukuran yang tak terhingga.

Tapi itulah hukum tabur tuai, keputusannya untuk menjebak dirinya sendiri dalam pusaran korupsi membuat Angie dan keluarganya harus menanggung konsekuensi panjang yang sangat mungkin stigmanya melekat seumur hidup.

Berkaca pada pengakuannya dalam wawancara tersebut, saya merasa Penjara telah mengubah Angelina Sondakh sama sekali sebagai pribadi yang baru.

Semoga saja demikian, kita tak pernah tahu juga apa yang akan terjadi kedepannya. Percayalah tak mudah bisa melewati hidup seperti yang dialaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun