Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jangan Terjebak Investasi Bodong, dalam Berinvestasi, Imbal Hasil dan Risiko itu Selalu Berdampingan

20 Januari 2022   14:36 Diperbarui: 20 Januari 2022   15:20 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi dan lagi Investasi bodong akhirnya terkuak setelah menelan korban, investasi tak jelas seperti ini  tersebar di mana-mana, masyarakat harus lebih waspada dan jeli agar tak tertipu jenis perusahaan investasi abal-abal. 

Seperti dilansir  Kompas.com, Rabu (19/01/22), Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menetapkan enam tersangka dalam kasus investasi bodong menggunakan robot trading dengan skema ponzi bernama Evotrade. 

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan, mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut menjual aplikasi robot trading tanpa izin. Dan dalam pengoperasiannya, perusahaan tersebut menggunakan skema ponzi dan member get member, alias menjual sistem bukan menjual barang. 

Selain Evotrade, ada pula pasangan kekasih asal Tasikmalaya yang juga sudah tertangkap karena menjalankan bisnis investasi bodong alias investasi ilegal. Menawarkan keuntungan hingga 40 persen dari jumlah total uang yang disetorkan, pasangan ini sudah meraup keuntungan mencapai Rp 5,7 miliar dari para korbannya.

Dalam berinvestasi, yang pertama-tama harus benar-benar diperhatikan adalah keamanan investasinya terlebih dahulu, baru menyusul kemudian imbal hasilnya.Jangan dibalik, imbal hasilnya dulu dilihat baru menyusul keamanannya. 

Satu hal yang harus menjadi pijakan dalam investasi, adalah semakin besar risikonya akan semakin besar pula potensi imbal hasilnya, semakin rendah risikonya, akan semakin kecil pola potensi keuntungannya.

Jadi apabila ada yang menawarkan investasi yang risikonya sangat rendah bahkan nyaris tanpa risiko, tetapi imbal hasilnya raksasa terkadang bisa diatas 20 persen, hampir dapat dipastikan investasi yang ditawarkan itu abal-abal alias investasi Bodong.

Sekali lagi tak ada yang too good to be true dalam berinvestasi. Dalam investasi kehadiran dua sejoli imbal hasil dan risiko itu sebuah keniscayaan. Jadi besaran imbal hasil berbanding lurus dengan risiko.

Hampir seluruh investasi bodong di dunia ini berakar dari permainan skema ponzi, atau dalam bahasa sederhananya sih gali lubang-tutup lubang. Membayar investasi terdahulu, dengan investasi terbaru.

Semakin besar imbal hasil yang ditawarkan, semakin cepat pula skema Ponzi itu akan kolaps, lantaran diujungnya sudah dapat dipastikan akan buntu, karena tak akan ada lagi investasi baru yang masuk.

Saran saya, jika anda atau siapapun memiliki uang lebih dan berkeinginan untuk berinvestasi, apalagi bagi pemula yang belum mengenal betul magnitude investasi secara lengkap, cobalah diinstrumen investasi yang aman dengan imbal hasil yang cukup menarik paling tidak diatas suku bunga deposito.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun