Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Urusan Sesajen, Agamamu Untukmu Agamaku Untukku, Kenapa Harus Usil

10 Januari 2022   11:13 Diperbarui: 10 Januari 2022   12:07 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kegaduhan-kegaduhan yang  mendominasi media sosial belakangan, masih berkutat pada hal-hal yang bernuansa keagamaan.

Setelah ramai kasus Ferdinand Hutahaean yang dalam cuitan lewat akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3 yang terkesan membandingkan Tuhan satu dengan Tuhan yang lainnya.

Terakhir, urusan sesajen. Kasus ini muncul setelah video seseorang membuang sesajen viral di dunia maya.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat seorang laki-laki melakukan aksi membuang dan menendang sesajen di kawasan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Ada dua video yang beredar dengan durasi 30 detik dan 20 detik. Di dua video itu, pria dengan menggunakan pakaian abu-abu, rompi hitam, dan penutup kepala berwarna hitam membuang dan menumpahkan beberapa sesajen yang sebelumnya diletakkan di sebuah tempat.

"Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar," ucap pria tersebut.

Akibat aksinya tersebut, kini pria tersebut tengah dalam pencarian pihak kepolisian. Dan masalah ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Saya menjadi bingung sendiri dengan situasi ini, apa sih yang terjadi dengan masyarakat Indonesia saat ini.

Urusan yang sebenarnya tak harus dijadikan masalah, dibikin menjadi masalah. Atas dasar apa pria tersebut harus menendang dan membuang sesajen yang sama sekali tak merugikan siapapun.

Apalagi kemudian seperti yang ia ucapkan dalam video tersebut bahwa sesajen ini lah yang mengundang murka Allah.

Oke lah, menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan, praktik mempersembahkan sesajian sebagai sarana berkomunikasi dengan mahkluk gaib atas dasar keyakinan dan budaya lokal, bagi Umat Islam itu adalah perbuatan dosa besar yang tak terampuni, yang dinamakan "syirik".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun